Foto (ist): Damrin Panigfat, S.Pt, Kader Partai NASDEM, Mantan PB HMI.
Usai ditetapkannya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 oleh Partai PDIP, minggu lalu di Batu Tulis Bogor, Jawa Barat, terjadi peningkatan eskalasi politik dari seluruh parpol peserta pemilu 2024.
Koalisi parpol yang telah terbentuk sebelum Ganjar Pranowo diajukan sebagai capres dari PDIP, mulai nampak meningkatkan komunikasi secara inten antar parpol lintas koalisi. Sepintas terlihat tak ada ikatan atau aturan yang sebelumnya telah disepakati dalam koalisi. Tak ada perteman yang abadi, kecuali kepentingan yang sama.
Koalisi Perubahan (Nasdem, PKS, Demokratis) yang mengusung Bacapres Anies Baswedan dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Golkar, PPP, PAN, kemudian PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres, dan Prabowo Subianto yang didukung partai Gerindra, saling bertemu, mencari dukungan untuk memenangkan capres cawapres yang telah atau akan didukung nanti, hingga resmi didaftarkan ke KPU pada oktober 2023.
Dinamika politik terus terjadi, sehingga sulit dianalisa kepada capres siapa dukungan suara parpol akan diarahkan, apakah ke Ganjar, Anies, Prabowo, dll.
Disisi lain, terkait dukungan capres, tim sukses, kader partai, relawan pendukung capres cawapres saling mempengaruhi dengan mengangkat berbagai isu dan opininya demi capres cawapres idolanya. Hal itu dapat kita lihat dan rasakan dilingkungan sekitar rumah kita, kantor, dan media sosial bahwa pro kontra soal capres cawapres selalu menarik dan diperbincangkan berbagai kalangan masyarakat perkotaan dan pedesaan.
Namun hal itu berbeda dengan apa yang dilakukan oleh salah satu kader pengurus partai Nasdem yang berada diujung timur Indonesia yang mencoba tidak terjebak dalam perdebatan soal pilihan capres yang mengarah pada perpecahan dan disharmoni antar warga.
Dalam wawancara melalui pesan whatsapp, Damrin Panigfat, S.Pt, salah satu pengurus Partai Nasdem, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, bahwa dirinya tetap konsisten melaksanakan perintah partainya untuk memenangkan Bacapres Anies Baswedan dengan tetap mengutamakan persatuan, walau berbeda pilihan politik ia tetap menjaga hubungan silaturahmi dengan baik.
Idham panggilan akrab Damrin, mulai bergabung dengan Partai Nasdem, Maluku Utara sejak 2013, sebelumnya, tahun 2012 ia berhenti dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI).
Tahun 2014 dan 2019 dirinya masuk dalam daftar Caleg dari Nasdem, Dapil 5, Sula Taliabu, ketika itu pada tahun 2019 dirinya sebagai Ketua OKK. Namun dalam upayanya maju sebagai caleg ia belum berhasil lolos.
Namun ditahun ini dirinya tak lagi maju sebagai Calon Legislatif dikarenakan dirinya akan fokus memenangkan Anies Baswedan.
Hal itu telah ia persiapkan, bahwa sejak 2022 dirinya bertekad akan fokus konsolidasi memenangkan Anies Baswedan di basis-basis fanatik yang telah ia bangun bersama Partai NasDem.
Kepulauan Sula terletak paling Selatan di wilayah Provinsi Maluku Utara. Jarak dari Kota Ternate, ibu kota provinsi sekitar 284 km yang dapat ditempuh melalui penerbangan udara dan pelayaran laut.
Penulis dan Editor: Agusto Sulistio.
Reporter: Tiara Rahayu.