https://pikiranmerdeka.com

Wujudkan Demokrasi

Adu tembak Polisi dan beda senjata yang dipakai, Glock 17 dan HS-9

Jul 14, 2022

PikiranMerdeka.com – Pakar sekaligus praktisi senjata api Denny AJD mengungkapkan perbedaan pistol Glock 17 dengan HS-9 yang digunakan dalam baku tembak antarpolisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7) lalu.

Pistol Glock 17 dipakai oleh Bharada E, sementara HS-9 dipegang oleh Brigadir J. Senjata api Glock 17 berisi maksimal 17 peluru. Sedangkan HS-9 maksimal terdapat 16 peluru.

Denny mengatakan tak banyak perbedaan berarti antara Glock 17 dengan HS-9. Keduanya, sama-sama berkaliber 9 mm dan berjenis striker fired handgun.

Menurut Co-Founder Loreng SAMAR itu, dua pistol ini memiliki potensi yang hampir sama dari segi ketepatan dan kestabilan.

“Tidak berbeda, Glock 17 dan HS-9 itu sebelas-dua belas. Mereka sama-sama jenis striker fired handgun, bukan hammer fire. Kalau hammer fire bisa dibilang lebih presisi,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (14/7).

Denny menyebut jenis senjata api striker fire handgun memiliki karakteristik pemicu yang sama-sama dalam dan ‘mushy’. Hal itu dikarenakan setiap tarikan pada pelatuk akan memantik firing pin yang berada di bagian belakang amunisi.

Menurutnya, satu-satunya perbedaan yang mencolok antara Glock 17 dengan HS-9 terletak pada wujud dan fiturnya masing-masing.

Denny menjelaskan HS-9 memiliki fitur keamanan berupa Grip dan Trigger Safety serta Loaded Indicator. Kemudian Glock 17 hanya punya trigger safety.

Sementara itu dari segi konstruksi senjatanya, Denny menuturkan HS-9 memiliki bore axis (jarak laras dengan titik tumpu) yang lebih besar ketimbang Glock 17.

Kondisi itu, kata Denny, membuat Glock 17 dapat lebih bisa ditembakkan secara beruntun dengan titik peluru yang lebih rapat. Akan tetapi, ia memastikan jarak efektif kedua senjata tetap sama, yakni sekitar 50-60 meter.

“Karena muzzle climb atau kenaikan moncong senjata setelah peluru ditembakkan pada Glock 17 sedikit lebih minim,” tuturnya.

“Glock hanya 15 derajat kenaikan larasnya. HS-9 berada di 20 derajat,” sambungnya.

Keahlian Jadi Kunci
Dengan perbedaan yang minim, Denny menyebut kemampuan anggota polisi dalam menembak yang menjadi kunci pembeda. Selain itu, kemampuan bersenjata tersebut juga bergantung dari satuan tempat mereka bertugas.

Pria yang kerap mengisi Majalah Persatuan Menembak dan Berburu Indonsia (Perbakin) itu menyebut tak jarang ada anggota kepolisian yang hanya memiliki kemampuan dasar memegang senjata.

(Agt/PM)