https://pikiranmerdeka.com

Wujudkan Demokrasi

Akhir Juli 2022, hujan meteor, apa dampak bagi Bumi?

Jul 16, 2022

PikiranMerdeka.com – Fenomena alam kembali akan terjadi. Hujan meteor yang diperkirakan pada akhir Juli 2022 akan menghiasi langit pada malam hari.

Terkait hal itu, Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), terdapat dua fenomena hujan meteor di akhir Juli, yakni hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids. Menurutnya keduanya akan secara bergantian pada 29-31 Juli 2022 di malam hari.

Hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids merupakan fenomena astronomi tahunan yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat meluncur silih berganti dari titik tertentu di langit.

Fenomena hujan meteor ini sekilas menyerupai bintang jatuh atau bintang berpindah. Padahal, meteor adalah batuan atau debu antar-planet yang memasuki atmosfer lalu terbakar karena gesekan atmosfer.

Pertanyaannya apakah hujan meteor ini memiliki dampak bagi bumi?

Penjelasan BRIN
Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Organisasi Riset Penerbangan Antariksa (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengungkapkan, fenomena hujan meteor tidak berbahaya bagi bumi.

“Tidak akan berdampak apa-apa ke bumi, justru akan menjadi pemandangan yang indah,” tuturnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jumat (16/7/2022).

Selaras dengan Andi, Thomas juga mengatakan bahwa hujan meteori tidak berbahaya. Hal tersebut lantaran debu-debu sisa komet akan habis terbakar pada ketinggian di atas 80 kilometer (km).

“Berbahayakah hujan meteor ini? Sama sekali tidak berbahaya,” kata Thomas, dilansir dari laman BRIN (16/7/2022). 

Sebaliknya, fenomena dua hujan meteor ini justru menjadi daya tarik bagi pengamat langit di Indonesia.

Andi memastikan bahwa fenomena hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids dapat dilihat oleh masyarakat di Indonesia.

“Dapat disaksikan di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Kendati demikian, fenomena hujan meteor akhir Juli 2022 berpotensi tidak terlihat apabila cuaca pada malam tersebut sedang tidak cerah.

Bahkan fenomena ini dapat disaksikan dengan mata telanjang, tanpa bantuan alat atau teknologi apa pun.

Fenomena hujan meteor yang terjadi pada 28-31 Juli nanti memiliki kelajuan 147.600 km/jam dengan intensitas maksimum 14-15 meteor per jam.

Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu komet 96P/Machholz. Dinamakan Delta-Aquariids lantaran titik radian (kemunculan hujan meteor) terletak di dekat bintang Delta Aquariids konstelasi Akuarius.

Berikut cara melihat fenomena hujan meteor pada akhir Juli 2022:

1. Pastikan waktu terbaik untuk melihat kedua fenomena tersebut.

Hujan meteor Delta-Aquariids: 29 – 30 Juli mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur.

Waktu terbaik: sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan.

Hujan meteor Alpha-Capricornids: 30 – 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur.

Waktu terbaik: setelah lewat tengah malam di arah langit selatan.

2. Pastikan kondisi cuaca saat itu cerah

3. Pilih lokasi pengamatan yang bebas dari polusi cahaya dan medan pandang tidak terhalang oleh pohon atau bangunan lainnya.

4. Pengamatan meteor lebih baik dilakukan tanpa alat. Sebab mata mempunyai medan pandang yang lebih luas.

Kemunculan hujan meteor ini akan selesai 30 menit sebelum matahari terbit atau sekitar pukul 5.30 waktu setempat di arah barat daya lantaran fajar sudah berakhir.

(Agt/PM – Kompas)