Keterangan foto: Rombongan longmarch jalan kaki, Bandung – Jakarta, antara lain, Ketua KSPSI, Muh Jumhur, didampingi Ahmad Yani dan elemen Aliansi Sejuta Buruh lainnya tiba didepan halaman Gedung DPR-RI, Jakarta, ikuti Aksi Aliansi Sejuta Buruh, 10/8/2022.
Oleh: Redaksi PikiranMerdeka.com
PikiranMerdeka.com – Rencana Aksi Aliansi Sejuta Buruh (AASB) tolak UU Omnibuslaw yang resmi disampaikan oleh koordinator aksi, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Muh Jumhur Hidayat bersama pimpinan serikat buruh lainnya pada sebulan lalu, telah berhasil digelar kemarin, pada hari ini Rabu 10/8/2022.
Terkait rangkaian AASB dari persiapan hingga acara, redaksi PikiranMerdeka.com mencatat beberapa hal, khususnya soal AASB ditengah keadaan krisis dari aspek pemberitaan serta perhatian dan harapan publik.
Bahwa sebelum agenda AABS digelar didepan DPR-RI pada 10 Agustus 2022, rangkaian acara ditandai adanya aksi longmarch jalan kaki yang diikuti oleh para buruh pekerja, yang dimulai dari Gedung Sate, Kota Bandung Jawa Barat menuju halaman depan Gedung DPR-RI Jakarta.
Aksi longmarch jalan kaki buruh menghabiskan waktu selama lima hari, dengan jarak sekitar 200 Km (tidak lewat Tol). Longmarch dimulai dari Gedung Sate, Kota Bandung Jawa Barat pada sekitar tanggal 6/8/2022, dan tiba di titik AASB Tolak UU Omnibuslaw, halaman depan Gedung DPR-RI, Jakarta pada Rabu pagi 10/8/2022.
Sebelumnya, pada sekitar tanggal 8 Agustus 2022, rombongan longmarch yang telah tiba di Karawang disambut oleh Ketum KSPSI, Jumhur Hidayat yang kemudian bergabung melanjutkan jalan kaki ke Jakarta.
Selama aksi longmarch terlihat antusias warga menyambut rombongan setiap memasuki wilayah yang dilewati. Begitu juga Pers yang terus memantau dan.meliput jalannya aksi ini.
Saat awal persiapan, beberapa hari setelah diumumkan secara resmi AASB. Pemberitaan terkait dengan rencana aksi tolak UU Omnibuslaw ini sempat diwarnai penolakan dari sebagian kecil Serikat Buruh. Namun penolakan tersebut telah diklarifikasi oleh pihak pengurus Serikat Buruh terkait bahwa berita tersebut tidak besar, dan komitmen untuk laksanakan AASB tetap dijalankan.
Pembangan informasi AASB terus mendapat perhatian publik, khusus elemen buruh. Hampir setiap hari bertebaran postingan meme/poster, pernyataan terkait persiapan dan keikut sertaan mereka di AASB.
Traffic Pemberitaan AASB ditengah maraknya berita Kasus Irjen FS
Dari aspek pemberitaan digital pada jaringan informasi berbasis infrastruktur Google, melalui Google Analytics website PikiranMerdeka.com serta traffic informasi sosmed WhatsApp termonitor bahwa pemberitaan seputar AASB, H-7 sebelum agenda puncak mengalami puncak persaingan informasi oleh adanya pemberitaan Irjen Sambo.
Secara viralisasi berita, serta algoritma, keyword, pada input mesin searching google tmenunjukkan bahwa pemberitaan Brigadir J mendominasi hampir selama 10 hari, dan pemberitaan AASB berada dibawahnya, namun tidak terpaut jauh.
Hal ini menunjukkan bahwa netizen selama itu mengakses kedua berita tersebut secara dominan. Data tersebut pun terindikasi pada data Analytics website pikiranmerdeka.com. Namun pembaca artikel berita pikiranmerdeka.com terkait Aksi Aliansi Sejuta Buruh yang dipimpin Jumhur Hidayat, dengan kode/keyword “aksi sejuta buruh” berada diposisi teratas, sedangkan berita Irjen Sambo berada dibawahnya diikuti pemberitaan RRC ancam AS.
Akan tetapi jika dilihat dari inisiatif netizen dalam memviralkan pemberitaan AASB dengan Irjen FS, berita AASB sempat diposisi teratas, namun hal ini tidak permanen selama H-7, pemberitaan tentang Irjen Sambo secara mayoritas masih dominan.
Monitoring traffic juga didasari dari traffic WhatsApp yang tertaut dengan WA Group redaksi Pikiran Merdeka, dengan total sekitar 200 WAG, dengan estimasi 50.000 netizen, usia rata-rata kisaran 35 – 70 tahun keatas.
Kedua pemberitaan tersebut terlihat aktif, keduanya memposting dan komen, dengan intensitas yang dominan, dengan rata-rata pada pukul 07.00 – 24.00.
Catatan redaksi kami, hal ini disebabkan oleh kedua berita berlatar belakang pada persoalan yang terkait dengan nasib rakyat. Serta memiliki issue denga latar belakang soal ketidak adilan, penegakan hukum dan moral, selain keadaan krisis yang ditandai oleh naiknya harga-harga lainnya.
AASB berjalan ditengah keadaan sulit
PikiranMerdeka.com, menggaris bawahi bahwa AASB, dari data fakta dan traffic analytics baik internal maupun Google serta berbagai saluran sosial, khususnya sosmed WhatsApp, bahwa AASB mampu membentuk pemberitaannya yang menghasilkan rekam jejak digital.
Pemberitaan AASB dengan berbagai issuenya yang dihadapkan dengan kasusistik krusial terkini, seperti berita dalam negeri: tentang Irjen Sambo, tiga periode, minyak goreng, dll, luar negeri: RRC ancanm AS dan Taiwan, perang Sovyet Ukraina. Pemberitaan AASB mampu bersaing dalam persaingan berita tersebut dan beberapa menjadi trending topik.
Akan tetapi pemberitaan terkait Buruh Pekerja menolak Omnibuslaw dengan keyword “Omnibuslaw” tetap dominan dan teratas dibanding dengan berita trending tentang issue Irjen Sambo, RRC-AS, Minyak Goreng, Tiga periode , dll. Hal ini disebabkan oleh pemberitaan Omnibuslaw memliki historis yang lebih lama, serta animo partisipasi publik terkait berita soal Omnibuslaw yang besar.
Pada periode H-7 AASB, khususnya dari dimulainya aksi buruh longmarch Bandung – Jakarta (6 – 10 Agustus 2022) pemberitaan dan netizen cenderung dominan namun mayoritas ada dibawah pemberitaan kasus Irjen Sambo dan Brigadir J.
Berita AASB bersaing ketat dengan Irjen FS
Terkait trending topik di saluran sosmed dan media online, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya dominasi pemberitaan AASB dengan kasus Sambo. Bahwa keduanya memiliki kaitan dengan persoalan nasib hidup, keadilan dan kepastian hukum.
Akan tetapi pemberitaan BrigadirJ lebih dominan, sebab pemberitaan pembunuhan yang menyangkut lembaga kepolisian (polisi tembak polisi), adanya informasi kejanggalan pemberitaan BrigadirJ yang meninggalkan banyak kejanggalan. Kemudian pemberitaan secara resmi disampaikan oleh lembaga negara yakni polri, yang lebih memiliki fasilitas dan kemampuan.
Sedangkan pemberitaan Aksi Aliansi Sejuta Buruh/AASB bersumber dari Aliansi Buruh yang notabene oposisi / Non Pemerintah, dengan keterbatasan yang dimilikinya.
Secara kemandirian berita, pemberitaan AASB yang diartikan sebagai upaya mandiri (dilakukan oleh non-pemerintah) telah mampu bersaing dan merebut perhatian publik ditengah keadaan rakyat sedang sangat sulit serta berbagai berita lainnya yang memiliki potensi perhatian pembaca. Ini artinya animo publik baik yang terkait dengan Buruh dan Pekerja maupun masyarakat umum tetap memiliki semangat serta harapan besar melalui jalan perjuangan yang dilakukan oleh AASB menuju terwujudnya kesejahteraan buruh pekerja Indonesia.
Disisi lain terkait persoalan Polri (pasca kasus Sambo) masyarakat sama-sama memiliki perhatian besar serta terwujudnya perubahan menuju polri yang lebih baik. Harapan tersebut berdasarkan berbagai informasi bahwa perubahan polri yang lebih baik diharapkan tercipta melalui kekuatan Civil Society.
Keduanya baik yang fokus pada pemberitaan BrigadirJ dan hapus UU Omnibuslaw sama-sama memiliki harapan besar terwujudnya perubahan yang lebih baik untuk rakyat melalui kekuatan “Civil Society”.
(Editor: Agusto)