Jakarta, Rachmat Hutama corporate secretary Perusahaan Gas Negara (PGN) di ajang IIMS tepat di Booth Pertamina, saat ditemui awak Media Online mengatakan bahwa Perusahan taksi terbesar saja menggunakan gas sebagai bahan bakarnya. Katanya di JIExpo kemayoran (16/02/2024).
“Memang tidak semua taksi menggunakan bahan bakar gas saja, ada yang kombinasi. Jadi gas dan bensin”, katanya.
Rachmat menjelaskan taksi sudah lebih 10 tahun bekerja sama dengan PGN. Karena memang dinilai sangat menguntungkan.
“Kalau setiap hari isi bensinnya itu sekitar 10 ribu perliter, kemudian muter-muter menghabiskan 30 liter misalnya setara dengan 300 ribu rupiah, maka dengan menggunakan bahan bakar gas dengan harga Rp. 4.500 setara satu liter bensin. Jadi berarti dia ada selisih minimal Rp. 5.000 untuk dia bawa pulang,” kata Rachmat Hutama Sekretaris Perusahaan Gas Negara.
Lebih lanjut, jika ada sesuatu didalam penggunaan bahan bakar gasnya dia masih bisa menggunakan alternatif bahan bakar lainnya dan tidak perlu khawatir ditengah jalan kehabisan bahan bakar karena BBG jarak tempuhnya lumayan bisa sampai 100km.
“Dengan Biaya energi relatif menjadi lebih murah 50% dari situlah kita mencoba mencari beberapa energi alternatif,” sambung Rachmat Utama.
Puncaknya Rahmat mengatakan,
“Sekarang masa transisi energi, silahkan dicoba BBG dan kita juga memiliki SPBG yang berjalan,” pungkas Rachmat Hutama Sekretaris Perusahaan Gas Negara. (***)