Jakarta – Acara Deklarasi Komjen Pol (Purn) Dr. (HC), Drs Dharma Pongrekun, M.M., M.H sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta, berlangsung di Gedung Juang, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).
Acara dengan tema “Selamatkan Jiwa Keluarga Kita” itu dihadiri sejumlah pihak dan tokoh bangsa. Dharma Pongrekun sebelum menjelaskan visi dan misinya, dia terlebih mengajak peserta untuk melihat realitas masyarakat DKI Jakarta dalam angka untuk tidak takabur melihat realitas sosial seakan biasa-biasa saja.
Dharma yang maju lewat jalur independen itu, mengatakan bahwa yang menjadi misinya pertama-tama adalah menyelamatkan jiwa keluarga Jakarta.
Dia menggambarkan betapa di balik gedung-gedung yang menjulang tinggi terdapat sekian banyak warga Jakarta yang hidup di bawah garis kemiskinan dan sedang sekarat.
Pada Maret 2023, data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan terdapat 477,8 ribu penduduk miskin di DKI Jakarta. Proporsi penduduk miskin Ibu Kota mencapai 4,44% dari total populasi penduduknya.
BPS mendefinisikan penduduk miskin sebagai penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran di bawah Garis Kemiskinan. Adapun rata-rata Garis Kemiskinan di DKI Jakarta pada Maret 2023 sebesar Rp 792.515 per kapita per bulan.
Jika dirinci per wilayah, Kepulauan Seribu memiliki angka kemiskinan tertinggi di DKI Jakarta pada Maret 2023, dengan proporsi penduduk miskin 13,13% dari total populasinya.
Sementara terkait dengan jumlah kriminalitas di DKI Jakarta, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyebut kriminalitas meningkat 32% pada 2023 di daerah ini dibanding pada 2022.
Sedang tingkat kebahagiaan di DKI Jakarta menurut survei pada 2021, skor indeks kebahagiaan warga DKI Jakarta turun menjadi 70,68 poin. Angka ini juga di bawah rata-rata nasional yang mencapai 71,49 poin.
Dengan data dan realitas warga DKI Jakarta, Dharma Pongrekun bertekad memperjuangkan nasib warga miskin yang sering tak terpotret pada wacana keseharian pejabat dan pemerintah.
Dia mengatakan, kemiskinan terkait erat dengan kemampuan ekonomi dan pendidikan. “Terhadap anak-anak SMK, kami akan memberikan beasiswa sampai lulus sarjana. Pendidikan dan kesehatan harus menjadi tanggung jawab negara, bukan rakyat,” tuturnya dalam acara tanya jawab.
Turut hadir mantan Menteri Kesehatan RI Ibu Siti Fadillah Siti kagum dengan visi Dharma dalam melihat Jakarta. Sebagai orang kesehatan, dia masih prihatin dengan nasib warga negara yang tak berdaya menghadapi persoalan ini.
Dharma yang maju lewat jalur independen itu percaya bahwa warga Jakarta butuh pimpinan daerah yang profesional rakyat kecil dan miskin.
Gema Pemilu 2024 kian menggetarkan hati. Demokrasi tak terbatas hanya pada retorika di atas panggung, melainkan demokrasi hidup dengan prinsip keadilan. Rakyat kecil dan miskin perlu diangkat keluar dari jebakan politik pepesan kosong. Dan, Jakarta butuh sosok seperti Dharma yang peduli pada warga yang kurang diperhatikan itu.
(JNI)