PikiranMerdeka.com – Budaya pakaian khas Indonesia sejak ratusan tahun lalu adakah kebaya. Ada kebaya khas Jawa,elayu, sumatera, Kalimatnya, Sulawesi, dll. Bahkan kebaya dengan versi muslimin sudah ada sejak dahulu, dengan mengenakan kerudung.
Seiring dengan jaman, budaya kini banyak ditinggalkan para perempuan Indonesia, padahal ibu negara kerap kenakan kebaya guna menjaga budaya Indonesia selain kebutuhan fashion.
Terkait itu, Dian Sastro belakangan sedang getol mengajak para wanita lainnya untuk mengenakan kebaya.
Aktris kenamaan tersebut kerap mengunggap potret dirinya mengenakan busana tradisional Indonesia tersebut di Instagram.
Ia memakai kebaya dalam berbagai rupa, baik warna maupun desainnya. Padu padannya juga amat bervariasi, yang tentunya makin menambah kecantikannya.
Rupanya, ia tengah berusaha menginspirasi kaum Hawa di Indonesia untuk ikut serta dalam gerakan pengajuan kebaya ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Sebagai busana yang sudah dipakai di Nusantara sejak ratusan tahun lalu, kebaya kini diajukan sebagai warisan budaya dunia tak benda.
Gerakan #kebayagoestounesco ini merupakan langkah awal agar dunai mengetahui jika pengguna kebaya di Indonesia memang amat banyak.
Tujuannya agar mendapatkan pengakuan dari dunia sekaligus tetap lestari dan mewarnai fashion dunia.
“Yuk berpartisipasi dalam pengajuan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda,” tulis Dian Sasto dalam salah satu caption.
“Caranya, foto pakai kebaya lalu unggah pada website tradisikebaya.id.” tambah wanita yang memiliki dua anak ini.
Sebagai bentuk dukungannya, wanita berusia 40 tahun ini telah menampillkan setidaknya lima look yang berbeda saat berkebaya.
Ia juga berupaya menghilangkan stigma jika atasan ini hanya bisa dipakai sebagai busana saat menghadiri acara resmi seperti undangan pernikahan.
Salah satunya, bintang film Aruna dan Lidahnya ini menggunakan kebaya saat menghadiri rapat, yang kerap jadi rutinitasnya.
“Mari kita asosiasikan kebaya dengan segala sesuatu yg berbau profesionalitas dan integritas,” ujarnya.
Menurutnya, jangan sampai kebaya hanya menjadi sesuatu yang bersifat ornamental atau pajangan semata.
“Ini diri kita. Sekarang. Bukan hanya masa lalu,” tandasnya.
Adapun, gerakan #kebayagoestounesco ini akan dimulai pada tanggal 9 Agustus hingga 9 Desember 2022 mendatang.
(Agt/PM – foto: Kompasiana)