Pikiranmerdeka.com, Jakarta – Skincare dengan etiket biru adalah jenis produk skincare yang diproduksi secara khusus oleh dokter dengan resep tertentu, untuk kemudian diracik di apotek, dan diberikan kepada pasien sesuai kebutuhannya.
“Namun, terdapat sejumlah orang yang tidak bertanggungjawab yang mereplikasi dan mengedarkan produk tersebut ke khalayak luas,” ujar Dokter Richard Lee pada acara Kampanye Nasional Skincare Etiket Biru Tidak Untuk Semua, yang dihelat di JS Luwansa Hotel Jakarta, pada Senen 6 Mei 2024.
Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan produk kecantikan, dr. Richard Lee, seorang pakar dermatologi terkenal memberikan peringatan keras terhadap penggunaan skincare abal-abal yang berlabel biru
dr. Richard Lee menjelaskan bahwa produk skincare dengan label biru sering kali mengandung bahan-bahan berbahaya yang dapat merugikan kesehatan kulit.
“Etiket biru pada skincare seharusnya tidak dijadikan jaminan kualitas. Malah, seringkali produk dengan label semacam itu mengandung risiko yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Dalam penyampainnya, dr. Richard Lee juga menegaskan pentingnya melakukan penelitian dan konsultasi sebelum memilih produk skincare.
“Kesadaran akan kandungan produk yang kita gunakan merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit kita,” ujarnya.
Dia tambahkan, dengan adanya peringatan ini, diharapkan masyarakat akan lebih berhati-hati dalam memilih produk skincare, serta lebih memperhatikan keamanan dan kualitas produk yang mereka gunakan.
“Kesehatan kulit adalah aset berharga yang harus kita jaga dengan cermat,” pungkas Dokter Richard Lee dengan tegas. (ahr/hsn)