https://pikiranmerdeka.com

Wujudkan Demokrasi

dr. Kresno Mulyadi, Sp.KJ Menjadi Narasumber Seminar yang Dilaksanakan Oleh PERKEMI Kota Bekasi

Jun 3, 2024

Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (PERKEMI) Kota Bekasi mengadakan seminar untuk umum denga tema “Olahraga Beladiri Untuk Anak: Membangun Kesehatan Holistik dan Tumbuh Kembang Optimal”. Seminar tersebut diadakan sebagai rangkaian Kejurkot Shorinji Kempo Kota Bekasi 2024. Lokasi seminar di Atrium Grand Mal Kota Bekasi (2 Juni 2024). Diakhir seminar, rekan-rekan media berkesempatan mewawancarai salah satu narasumber Spesialis Kedokteran Jiwa.

dr. Kresno Mulyadi, Sp.KJ selaku Spesialis Kedokteran Jiwa di Mandaya Royal Hospital PURI menjelaskan bahwa prinsipnya memang kita perlu memahami anak-anak masa kini. Tidak bisa menerapkan pendidikan anak zaman now itu dengan cara zaman kuno atau cara lama. Intinya kita perlu membangun komunikasi efektif dengan anak-anak. Kalau dulu orang tua subjek dan anak-anak objek, era sekarang sudah saatnya kita mau mengubah paradigma hubungan orang tua dengan putra-putrinya adalah hubungan antar subjek. Tidak bisa main perintah, komando dan sebagainya. Bahkan kita kembali kepada apa yang dikatakan Bapak Pendidikan Nasional kita Ki Hajar Dewantara mengingatkan bahwa pertama mendidik itu memberikan teladan bukan memberi perintah atau komando.

Mendidik itu membangun motivasi, jadi bukan sekedar robot yang patuh semata. Itu era lama mungkin tapi kita tidak bisa demikian. Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan Tut Wuri Handayani, bahwa mendidik itu memberdayakan anak. Artinya membuat anak mandiri bukan membuat anak yang asal patuh. Itu era masa lalu jika diterapkan masa kini itu akan menjadi anak robot masa depan. Untuk itulah kita merubah mindset orang tua dengan apapun tadi hakikat anak kita mengerti.

“Kita harus pahami dunia anak adalah dunia bermain. Artinya dunia yang menyenangkan. Belajarpun harus dikembangkan Joyful Learning, bahwa belajar itu menggembirakan tanpa harus stress atau takut. Orang tua perlu mendengar aktif, kalau dulu perintah aktif. Kita mendengar hati yang bisa memahami apa aspirasi anak. Kenapa anak bermain gadget terus, kenapa anak kurang komunikatif dengan temannya dan sebagainya. Cara mendengarpun bukan interogasi tapi dengan komunikasi sharing dan curhat ke orang tua,” tutupnya dr. Kresno.