Dalam upaya menanggulangi penularan demam berdarah, nyamuk Wolbachia menjadi sorotan dengan kemampuannya menurunkan tingkat penularan penyakit ini.
Namun, selain manfaat tersebut, ada beberapa efek menarik yang dapat dialami manusia setelah digigit nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia ini.
1. Gatal yang Menyertakan Area Gigitan
Sebagaimana gigitan nyamuk pada umumnya, digigitnya oleh nyamuk Wolbachia juga dapat menyebabkan rasa gatal. Efek ini biasanya muncul di sekitar area bekas gigitan. Meskipun tidak semua orang merasakan gatal setelah digigit nyamuk ini, bagi beberapa orang, rasa gatal tersebut menjadi pengalaman umum.
2. Bentol di Bekas Gigitan
Selain gatal, bentol di area bekas gigitan juga termasuk dalam efek yang mungkin dialami. Namun, perlu dicatat bahwa seperti rasa gatal, tidak semua orang akan mengalami bentol setelah digigit nyamuk Wolbachia.
Bagi yang tidak pernah merasakan efek apa pun saat digigit nyamuk sebelumnya, hal tersebut kemungkinan besar tetap berlaku ketika digigit oleh nyamuk ber-Wolbachia.
3. Bintik Kemerahan di Kulit
Munculnya bintik kemerahan di area bekas gigitan nyamuk ber-Wolbachia juga menjadi salah satu efek yang dapat terjadi. Meskipun, seperti gatal dan bentol, efek ini tidak selalu muncul dan bisa saja tidak dirasakan oleh sebagian orang.
Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir terhadap gigitan nyamuk Wolbachia. Penelitian oleh Profesor Adi Utarini di Yogyakarta menunjukkan bahwa nyamuk ini tidak hanya mampu menurunkan gejala demam berdarah tetapi juga tidak membawa risiko penularan bakteri Wolbachia kepada manusia. Oleh karena itu, walaupun beberapa efek seperti gatal, bentol, dan bintik kemerahan dapat terjadi, hal ini seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan.
Dengan demikian, nyamuk Wolbachia tetap menjadi salah satu alat efektif dalam upaya pencegahan penularan demam berdarah.
Penulis: Agusto Sulistio