Pikiranmerdeka.com, Jakarta – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bersama rumah produksi Reborn Intiatives mengangkat kisah perjuangan Lafran Pane dalam memprakarsai pendirian organisasi mahasiswa yang berazaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dalam menghadapi dinamika sosial politik di masa awal Kemerdekaan.
Film “LAFRAN” merupakan garapan rumah produksi Reborn Initiative bekerja sama dengan MN KAHMI, dengan Produser Eksekutif: Dr. Ir. Akbar Tandjung dan Dr. M. Arief Rosyid Hasan, Produser: Deden Ridwan dan Avesina Soebli, Co-Produser: Dr. Ahmad Nasir Biasane dan Agus Suhardi, dan Sutradara: Faozan Rizal.
Bertempat di Gedung KAHMI Center, Jl. Turi 1 No. 14, Blok S, Senopati Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada Senin, 20 November 2023, Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN – KAHMI), merilis trailer dan poster film “LAFRAN.”
Film berjudul Lafran ini diproduksi sebelum masa pandemi tahun 2020. Setelah pandemi berakhir, KAHMI dan Reborn Initiatives menuntaskan pasca-produksi biography pictures (bio-pict) LAFRAN. KAHMI dan Reborn melihat bahwa tahun 2024 menjadi momentum yang tepat untuk merilis film LAFRAN.
“Film Lafran bisa menjadi inspirasi dalam upaya terus menerus menyatukan seluruh komponen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Dr. Arief Rosyid Hasan, Produser Eksekutif film Lafran.
Di November 2023 ini, di bulan Pahlawan, KAHMI merilis trailer dan poster resmi film Lafran. Sekaligus menandai enam tahun, sejak 2017, penetapan Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional. KAHMI berharap semangat perjuangan Lafran Pane bisa menjadi pesan di peringatan Hari Pahlawan tahun ini.
Dikatakan Rosyid, sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi arus utama ke- Islaman yang terbuka, toleran, modern, dan menghargai perbedaan yang saat ini secara kontekstual menjadi perhatian bersama dalam berdemokrasi, berbangsa dan bernegara.
“Film ini menghadirkan semangat perjuangan itu,” Tandasnya.
Arif Rosyid menjelaskan, bahwa ide pembuatan film Lafran ini berawal dari Bang Akbar Tandjung, tentang pentingnya peran HMI dan organ-organ pendukungnya kembali memperjuangkan cita-cita dan gagasan Lafran Pane tentang keindonesiaan yang menyatukan.
“Dan siapapun itu mereka yang pernah merasa sebagai kader HMI mesti menyaksikan film Lafran ini,’’ harap Dr. Arief Rosyid Hasan, Produser Eksekutif film Lafran.
Oleh karenanya keluarga besar KAHMI, akan melakukan nonton bareng film LAFRAN di berbagai bioskop Indonesia, “tambah” nya.
Ahmad Doli Kurnia dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa Kepahlawanan itu harus disampikan kepada publik. Meskipun nama Lafran tidaklah sepopuler para pendiri bangsa. Tapi paling tidak, ada sisi keteladanan yang bisa diajarkan Lafran kepada anak muda.
“Dan kami sadar untuk menjadikan sebuah film biografi yang sangat kuat pesannya tidaklah mudah. Butuh empat generasi kepemimpinan Kahmi untuk menuntaskan film Lafran. Jaga HMI sama juga menjaga Indonesia,” pungkas Ahmad Doli Kurnia, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, sekaligus Produser Eksekutif film Lafran. (Amhar)