https://pikiranmerdeka.com

Wujudkan Demokrasi

ICMI Gelar Halal Bi Halal Dan Silaturahmi Tokoh Bangsa Tahun 2023

Mei 12, 2023

JAKARTA, PIKIRANMERDEKA.COM – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menggelar kegiatan Halal Bi Halal ICMI Dan Silaturahmi Tokoh Bangsa, mengambil tema : “Idul Fitri dan Keberhasilan Hati untuk Terwujudnya Masyarakat Bersih”. Bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, Jum’at (12/05/2023).

Acara di awali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne ICMI dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alqur’an oleh Ustadz Daeng Syawal. Serta pembacaan do’a oleh Mohammad Nadjib wakil ketua MPP ICMI.

Acara ini juga di meriahkan dengan penampilan penyanyi Religius, Opick yang membawakan beberapa lagu andalannya.

Ketua Panitia Halal Bi Halal ICMI Dan Silaturahmi Tokoh Bangsa Ahmad Zaki dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi atas kehadiran para tokoh bangsa, tokoh ICMI, pimpinan para Ormas serta para undangan. Dirinya juga menyampaikan terimakasih atas kerjasama antara Kemen polhukam dan ICMI.

“Terimakasih kepada Bapak Jusuf Kalla, Bapak
Prof Arif Satria, Bapak Jenderal Purnawirawan Purwanto, Prof Billy, Prof Budi, Bapak Prio, Pimpinan beberapa Ormas PBNU, Muhamadiyah, Wasliyah, KAHMI, dan lain-lain.

Kegiatan halal Bi halal ini merupakan rangkaian silaturahmi Ramadan yang kita lakukan sejak awal. Dengan peserta yang hadir sekitar 500 orang datang dari berbagai daerah, Aceh, Jambi, Cirebon, Bali dan Sulawesi Tengah.

Ahmad Zaki mengutip Suatu kalimat“Qod aflaha man zakkaha, yang memiliki pengertian barangsiapa beramai kebaikan, maka Allah akan membersihkannya disebabkan ketaatan kepadaNya”. Atau dalam kalimat lain, “Sungguh bahagia orang yang mensucikan dirinya dengan amal shalih.”

Ini selaras dengan saling memaafkan, dan terimakasih bisa bekerja sama dengan kemen polhukam atas bantuan sedapat mungkin kita bisa merangkul masyarakat karena ICMI bukan milik suatu golongan tetapi milik semua, “ujarnya.

Ketua Umum ICMI, Prof Arif Satria menyampaikan bahwa ICMI memiliki semangat keIndonesiaan, ICMI terus merawat kebangsaan. Dan ICMI, berusaha menjadi sebuah organisasi yang bermanfaat bagi semua orang. Berusaha mendorong gagasan dan menjadi pemimpin perubahan.

“Bahwa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dan optimis ini yang perlu kita bangun, dan saatnya kita harus bangkit dengan semangat, kepercayaan diri dan semangat yang baru, “ucap Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University ini dalam sambutannya.

KeTum ICMI ini mengungkapkan, ICMI akan bertransformasi menjadi organisasi yang lebih responsif terhadap perubahan. Serta, akan memberikan warna dan pengaruh yang kuat bagi Islam di Indonesia.

Arif mengatakan ada empat agenda transformasi yang terangkum dalam visinya. Pertama, menjadikan ICMI sebagai sumber inspirasi bangsa, mengingat organisasi tersebut berisi para cendekiawan yang memiliki nilai lebih dalam memahami arus perubahan, serta menawarkan agenda-agenda solusinya.

“Inspirasi adalah proses menggerakkan pikiran dan tindakan orang lain. Oleh karena itu, ICMI harus menginspirasi dengan platform besar bagaimana mengkonstruksi peradaban baru yang memicu tiga disrupsi di atas,” ungkap Arif.

Menurut Arif, platform besar ICMI di era disrupsi ini harus memuat kerangka ideologis dan teknokratis tentang solusi masa depan. Hal ini dinilainya bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah, usaha dunia, ormas Islam, hingga masyarakat luas agar lebih optimis dalam menyikapi perubahan.

“Di sinilah peran universalitas ICMI menguat, sehingga kehadiran ICMI sangat dinanti oleh publik karena membawa manfaat universal. Yakni, manfaat yang muncul dari peran ICMI sebagai salah satu poros utama perubahan,” kata Arif.

Agenda kedua adalah menjadikan ICMI sebagai rumah besar umat Islam, karena ICMI tidak meninggalkan keinginannya dalam membangun persekutuan umat Islam dalam proses transformasi.

“ICMI beranggotakan para cendekiawan yang berafiliasi pada ormas besar Islam. Dengan demikian, ICMI bisa menjadi hub yang berfungsi memperkuat konektivitas antar ormas Islam agar lebih sinergis dan kolaboratif,” terang dia.

Lebih lanjut, Arif mengungkapkan ICMI harus bergandengan dengan ormas-ormas Islam untuk merespons tantangan perubahan, sehingga umat Islam di Indonesia benar-benar menjadi bagian penting dari masa depan bangsa.

Dengan demikian, dapat tercipta keseimbangan semangat keislaman dan keindonesiaan ICMI benar-benar terlihat nyata.
Kemudian agenda ketiga adalah ICMI harus terus mengawal proses transisi demokrasi. Ia menganggap demokrasi di Indonesia saat ini masih bercirikan prosedur demokrasi, sehingga tidak substansial.

“Namun, proses ke arah dekripsi substansial harus terus berlangsung hingga mencapai titik kematangan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, ICMI harus menjalankan peran politik moral, bukan politik praktis,” jelas Arif.

Ia juga ingin ICMI menjadi bagian dari solusi, serta bukan bagian dari masalah dan konflik. Sehingga sebagai salah satu komponen masyarakat sipil, ICMI dapat berperan secara etik mengawal terwujudnya kehidupan berbangsa dan bernegara yang sehat secara politik, adil secara sosial, dan sejahtera secara ekonomi.

Agenda keempat, Arif ingin menjadikan ICMI memiliki kepeloporan dalam agenda aksi. Pasalnya, lahirnya Bank Muamalat tidak terlepas dari peran ICMI di masa lalu.

“Ini bukti agenda aksi yang sukses. Dengan berkembangnya situasi seiring tiga disrupsi besar maka bangsa ini perlu terobosan-terobosan baru dalam bentuk agenda aksi baik dalam inovasi teknologi, ekonomi, pangan 4.0, lingkungan, pendidikan, maupun inovasi sosial.
Di akhir sambutannya Pro Arif berharap ICMI bisa Menebar inspirasi dan menebar kebaikan. Saatnya kita bersatu dan kolaborasi, “tutup Arif.

Sementara itu Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P.. Menteri Koordinator Bidang Polhukam mengisi tausyiah sekaligus membuka acara ini.

Mahfud mengatakan bahwa halal Bi halal ini adalah untuk memperkuat bathin kita sesama hamba Allah.
Kalau hubungan kita dengan Allah sudah selesai, maka perlu kita juga membersihkan diri kita sendiri dengan mengadakan Halal Bihalal ini yang merupakan tradisi di Indonesia, Karena di dalamnya ada Silaturahmi dan saya yakin ini ada nilai pahalanya, “ucapnya.

Mahfud mengatakan, Mari kita Idulfitri kan negara Indonesia ini, mari kita fitri kan negara ini sesuai dengan asal kejadiannya.
Salah satu hal penting adalah Indonesia ini di bangun sebagai negara kebangsaan yang religius, ber Ketuhanan, ” ujarnya.

Ada tiga pilar tentang bagaimana kita umat IsIam dalam menghadapi hidup. Dirinya mengutip ucapan dari Cendekiawan Nurcholish Madjid bahwa ada tiga pilar yaitu :
Satu, konsep percaya kepada satu Tuhan cuma cara menyembah yang berbeda. Kesatuan tentang keyakinan akan adanya Tuhan.

Kedua, kalau kamu sadar bahwa berbeda itu adalah Fitrah oleh karena itu mari mencari visi persamaan. Membangun negara Indonesia ini bersatu adil dan makmur. sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Ketiga adalah lurus konsisten, konsekwen tetapi toleran, “pungkasnya.