Setahun lagi pensiun, Presiden Jokowi semakin kehabisan waktu untuk mendapatkan investor proyek mercusuar, yaitu proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang diberi nama oleh Jokowi, Nusantara.
Terkait proyek ide Jokowi ini, ekonom nasional, Dr. Rizal Ramli (RR) mengkritisi secara tajam, dari berbagai perspektif, bahwa proyek ini merugikan banyak kerugiannya ketimbang manfaatnya.
IKN akan menggeser aspek sosiologis dan historis kemerdekaan Indonesia, pertahanan, perekonomian nasional, teritorial, anggaran negara, serta hubungan masyarakat dengan pemerintah, DPR, dll.
Rizal pun mengatakan bahwa proyek IKN tidak menyentuh pada soal yang paling esensial yang sedang dirasakan bangsa kita, salah satunya ketimpangan sosial antar daerah, ekonomi, demokrasi dll. IKN lebih kepada aspek banguna fisik bangunan gedung istana presiden, kantor pemerintah, dsb.
Disisi lain RR mengatakan IKN dapat menguntungkan negara lain, seperti RRC China yang memiliki ambisi teritorial yang dikemas dalam berbagai skema kerjasama yaitu program kerjasama “One Belt One Road”, OBOR.
Sudah dua tahun ini, apa yang di infokan oleh Presiden Jokowi terkait sejumlah investor raksasa mulai dari Uni Eropa, Emirat Arab, hingga Singapura akan ikut dalam proyek ini tak terbukti faktanya.
“Wes lah Pak Jokowi jangan kasih angin surga terus,” sindir RR.
Investor raksasa yang digadang-gadang pemerintah salah satunya adalah milik putra mahkota Uni Emirat Arab, Syeikh Mohamad Zaid Al-Nahyan, Uni Eropa, Jepang, Softbank, hasilnya mereka mundur secara teratur dari IKN, dan janji ribuan trilyun untuk membangun IKN pun lewat begitu saja.
RR berikan penjelasan terkait tidak minatnya para investor adalah secara bisnis “opportunity bussiness”proyek IKN tidak menarik bagi investor.
Meski demikian RR heran Jokowi masih saja memaksakan keinginannya, dan berikan angin surga datangnya investor raksasa. Alhasil, malah APBN kita tersedot untuk proyek IKN. Janjinya diawal akan gunakan dana APBN sedikit, nyatanya hingga hari ini masih berlangsung.
“Saya angkat topi sama Mas Jokowi, sudah tahu proyek tidak visible, tidak menarik masih aja ngeyel, emangnya investor bodoh?,” ungkap mantan Menko Maritim dan Investasi periode pertama Jokowi diacara live Metro TV, Minggu 11 Juni 2023.
Kenyataannya investor tak kunjung datang, keadaan menjadi genting, IKN bisa menjadi proyek impian yang mankrak. Karenanya, presiden Jokowi terbang ke negara tetangga Singapura, merayu investor di forum raksasa modal milik pemerintah Singapura, Temasek, untuk membiayai IKN. Bahkan Presiden sampai bercanda soal proses Pilpres 2024 yang aman bagi IKN, untuk membuat investor Singapura tenang.
Sehari setelah Jokowi ke Singapura, di Jakarta, ketua umum PDIP menutup kongres PDIP dengan pidato yang memastikan IKN aman, jika Ganjar menang.
Proyek IKN impian Jokowi telah menyedot perhatian publik, serta energi politik yang besar di Indonesia. Seluruh daya potensi upaya Jokowi bersama partai pendukungnya telah mati-matian memperjuangkan IKN.
Celoteh intelektual Rizal Ramli atas fakta IKN yang tak logis menunjukkan bahwa IKN sedang tidak baik2 saja. IKN telah menyeret sejumlah kepentingan nasional lainnya.
“Mas Jokowi sampean sudah kebablasan, jangan ajak2 orang masuk ke dalam lumpur,” pungkas Bang RR.
Berita selengkapnya wawancara Rizal Ramli oleh Metro TV, silakan click link ini:
Penulis, Editor: Agusto Sulistio.