Pikiranmerdeka.com, Jakarta 5 Desember 2023- ILO bermitra dengan BRIN melakukan survei kerja layak di sektor
perikanan
Pusat Penelitian Kependudukan BRIN bekerja sama dengan International
Labour Organization (ILO) melalui program 8.7 Accelerator Lab akan melakukan
survei kerja layak di sektor perikanan tangkap.
Survei ini sangat penting untuk meninjau gambaran umum kondisi kerja dan
aspek ketenagakerjaan khususnya upah, keselamatan, jam istirahat, dan skema
perlindungan sosial. Survei ini sendiri menargetkan para awak kapal yang aktif
atau yang pernah bekerja di perikanan nasional dan dilaut lepas.
Pada implementasi survei, ILO dan BRIN akan berkolaborasi dengan para pihak
terkait dan mendirikan “national steering committee” yang terdiri dari
pemerintah, organisasi pengusaha, dan organisasi pekerja serta organisasi
masyarakat sipil.
Survei ditujukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mempromosikan
kerja layak di sektor perikanan dan merumuskan kebijakan perlindungan yang
lebih baik bagi awak kapal perikanan. Indonesia merupakan negara pertama
yang memulai inisiasi ini sedangkan dua negara lain dimana 8.7 Accelerator Lab
program bekerja, Afrika Selatan dan Ghana akan melakukan survei serupa.
Indonesia telah mendeklarasikan sebagai poros maritim dunia. Poros maritim
dunia dalam arti luas bukan hanya masalah infrastruktur semata, namun juga
kedaulatan terhadap sumber daya laut. Data Food and Agriculture Organization
(FAO) dalam laporan terbarunya menunjukkan bahwa Indonesia menjadi
produsen terbesar kedua hasil tangkapan perikanan laut setelah China. Hasil
tangkapan perikanan laut Indonesia pada tahun 2020 mencapai 6,43 juta ton
dari total 78,8 juta ton hasil tangkapan perikanan laut global (FAO, 2022).
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2021, terdapat 2.36 juta orang
yang bekerja sebagai nelayan. Namun kehidupan ekonomi nelayan sangat miris
karena dengan sumber daya yang melimpah Indonesia didominasi nelayan kecil
dan miskin yang terlihat dari dominasi kapal kecil di Indonesia. Pada tahun 2021,
dari 1 juta kapal penangkapan ikan laut di Indonesia, sebagian besar (61.1%)
berupa perahu tanpa motor dan peratu motor tempel. Selain itu, 29.6%
merupakan kapal motor di bawah 5GT dan hanya 9.3% merupakan kapal motor
5 GT ke atas.
Oleh sebab itu diperlukan kebijakan yang komprehensif untuk memutus mata
rantai kemiskinan dan pekerjaan yang layak bagi pekerja di sektor perikanan
tangkap. Kebijakan yang komprehensif harus menukik kepada permasalahan
utama pekerja di sektor perikanan. Oleh karena itu diperlukan penelitian
sebagai dasar fundamental dalam merumuskan kebijakan yang presisi.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi stakeholder yang
berkomitmen mewujudkan kerja layak di industri perikanan. Di samping itu juga
mendukung perikanan industri perikanan yang berkelanjutan. Karena tanpa
industri yang berkelanjutan maka pekerja layak sulit untuk diwujudkan.
Dari sisi penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2021, terdapat 2.36 juta orang
yang bekerja sebagai nelayan. Namun kehidupan ekonomi nelayan sangat miris
karena dengan sumber daya yang melimpah Indonesia didominasi nelayan kecil
dan miskin yang terlihat dari dominasi kapal kecil di Indonesia. Pada tahun 2021,
dari 1 juta kapal penangkapan ikan laut di Indonesia, sebagian besar (61.1%)
berupa perahu tanpa motor dan peratu motor tempel. Selain itu, 29.6%
merupakan kapal motor di bawah 5GT dan hanya 9.3% merupakan kapal motor
5 GT ke atas.
Oleh sebab itu diperlukan kebijakan yang komprehensif untuk memutus mata
rantai kemiskinan dan pekerjaan yang layak bagi pekerja di sektor perikanan
tangkap. Kebijakan yang komprehensif harus menukik kepada permasalahan
utama pekerja di sektor perikanan. Oleh karena itu diperlukan penelitian
sebagai dasar fundamental dalam merumuskan kebijakan yang presisi.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi stakeholder yang
berkomitmen mewujudkan kerja layak di industri perikanan. Di samping itu juga
mendukung perikanan industri perikanan yang berkelanjutan. Karena tanpa
industri yang berkelanjutan maka pekerja layak sulit untuk diwujudkan.