Pikiranmerdeka.com, Jakarta – UCWDC (United Country Western Dance Council) yang berpusat di Tenesa – Amerika, hadir kembali di Indonesia bersama RDC (Risma Dance Community) dan PLDSI (Persatuan Line Dance Sport Indonesia) Ketiganya bersinergi dalam tajuk ‘ INDONESIA INTERNATIONAL DANCE” FESTIVAL 2025″, Minggu 30 November 2025, bertempat di Orchardz Hotel Industri – Gunung Sahari, Jakarta.
Ajang Dance Kompetisi “lomba Tari” Internasional bergengsi ini diikuti oleh 249 peserta mendaftar dari seluruh Provinsi di Indonesia, sedangkan dari Manca Negara, diantaranya dari Negara Malaysia, Korea dan Jerman.
Penyelenggaraan rutin ini sudah sejak tahun 2022 dan dilaksanakan di akhir bulan Desember dan di awal bulan Januari, Tahun 2025 begitu Istimewa dengan kehadiran 14 orang Juri dari Mancanegara dan dalam Negeri.

Adanya acara Gathering Party dan fasilitas Workshop berupa Fundamental Class yaitu Pelatihan Instruktur dan Juri Indonesia, semarak Door Prize, Line Dance Performance dengan bintang tamu; Alief Faza Rizqi Adijaya, Asbar, Frengky, Sawaludin, Zhievana Awania Shinta, Sri Nurhayati, yang dipandu oleh MC Reyno Tommy Mulyono
Selain itu acara juga ada gelaran Bazar berbagai Merchant, Fashion, Accesories, dan Produk Sepatu sebagai wujud mendukung program Pemerintah meningkatkan Penggiat Ekonomi UMKM Indonesia.
Risma Yulana, selaku Pemegang Sertifikat UCWDC Indonesia , Event Director (Journey man level Judge) serta Founder RDC, PLDSI, dengan bangga mengibarkan bendera Indonesia di acara INDONESIA INTERNATIONAL DANCE “FESTIVAL 2025.”
Menurut Risma, pada kompetisi ini para Juara akan memperoleh Medali Emas untuk Juara Ke-1, Medali Perak Untuk Juara Ke -2 dan Medali Perunggu untuk Juara Ke -3, sedangkan untuk Juara Harapan Ke-1, Ke -2, dan Ke-3 masing masing akan mendapatkan Sertifikat dari 9 Kategori yang dilombakan yakni; Line Dance, Couple Dance, Choreography, Team/Group, dengan waktu tampil berdurasi antara 2-4 menit, baik untuk perseorangan atau group dengan perkiraan lamanya perlombaan sekitar 10 jam.

Disinggung mengenai Penjurian dan sistem perolehan nilai, Risma mengatakan, “hadir 14 orang Juri, termasuk dirinya dan 5 orang Juri dari Indonesia lainnya.”
“Sedangkan 7 orang Juri berasal dari mancanegara, Juri Indonesia adalah; Fitri Paramitha, Dewa Nyoman Kandel Eka Putra dan A.A. Istri Inten Pradnyandari , Sawaludin, Meliawlati Dharma,” sebutnya.
Lebih lanjut kata Risma, untuk Juri dari Mancanegara adalah; Clive Eaten Steven dari United Kingdom (Vice president of UCWDC), Louis Van Hattem, dari Netherland, Edward dari USA, Joane Wong dari Malaysia, An Jiwon, dari South of Korea, Sukyung Son dari Korea, Sungae Choi dari Korea.”
“Adapun rancangan sistem penilaian komputer telah diprogram khusus oleh Mr. Edward seorang yang bekerja sebagai Director berasal Dari USA, dipastikan berjalan profesional,” kata Risma menambahkan.
UCDWC Indonesia (United Country Western Dance Council) bersama RDC (Risma Dance Community) dan PLDSI (Persatuan Line Dance Sport Indonesia) adalah wadah untuk menjaring bibit bibit berprestasi kejuaraan dunia yang diadakan di Amerika, sudah terbukti dengan perolehan 8 Juara dunia, sedangkan untuk kejuaraan Asia dan Eropa sudah tidak terhitung jumlah perolehannya
Risma berharap dengan capaian prestasi ini Pemerintah Hadir bersama KONI untuk memberikan dukungan dan fasilitas bagi pecinta olahraga senam irama “Line Dance” agar semakin subur bibit-bibit berprestasi yang akan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia
Selain itu kata Risma, olahraga kreasi senam dansa ini bisa dilakukan untuk semua kategori usia dan memiliki manfaat menambah kesehatan dan kebugaran terutama dikalangan lansia , gerakan Line Dance memiliki tahapan yang harus diingat sehingga tidak mudah pikun dengan irama musik dapat menambah kebahagiaan. (Dyan/Ahr)
