Jakarta, Pikiran merdeka.com
Acara Bapanas awards2024 yang secara langsung hadir di The Sultan hotel yaitu
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Ir Gin Gin Ginanjar, M.Eng ketika ditemui para media mengatakan bahwa Badan pangan nasional Award 2024 ini adalah kegiatan rutin setiap tahun seperti pada Tahun 2023 kita ikut dan dapat award (28/7)
Dalam hal ini lanjut kadis ketahanan pangan dan pertanian Bandung jawa barat bahwa kegiatan rutin ini yang ketiga kali pada tahun ketiga
Award ini untuk menilai kinerja urusan di bidang ketahanan pangan, urusan pangan di daerah maupun di Provinsi, Kabupaten, Kota.
Dalam Penilaiannya sebagai kinerjanya triwulan kategorinya banyak, jelas Gin gin Ginanjar .
Kemudian kalau bicara ketahanan pangan bicara banyak aspek yakni dari mulai ketersediaan, keterjangkauan dan kemanfaatan yang mana salah satunya ada namanya gerakan pangan murah, terang Itu untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Jadi bagaimana daerah membantu mengkondisikan supaya pangan itu stabil, inflasi juga stabil, itu salah satunya upaya yang harus dilakukan oleh daerah itu
melalui salah satunya gerakan pangan murah.
Ada tingkat kabupaten, kota maupun provinsi. Jadi ada dua kategori, kalau kita dari kota, tingkat kota kabupaten, masing-masing punya peran yang berbeda walaupun sama. Kalau di kota Bandung sendiri kita tahu sendiri untuk majemuk masyarakatnya,papar orang nomor satu di dinas ketahanan pangan Bandung ini
Gin gin Ginanjar menambahkan Kalau Bandung sama dengan DKI Jakarta pangannya tergantung dari luar. Hampir 97 persen itu pangan kita impor. Jadi memang menjaga ketahanan, ketersediaan itu menjadi penting. Jadi upaya-upaya itu dilakukan oleh kota salah satunya memperkuat ketersediaan lokal, kemudian memperkuat cadangan pangan, dan tadi membantu stabilitas pangan pasokan itu melalui gerakan pangan murah.
Kita berharap Kementerian bisa sampai ke daerah kota/kabupaten dari sisi kebijakan maupun strategi. Karena permasalahan yang ada itu sebenarnya permasalahan di daerah. Kalau bicara tentang ketahanan pangan itu di daerah justru yang banyak masalahnya selama ini, jadi integrasi atau kolaborasi dengan daerah perlu diperkuat. Karena daerahnya juga tidak bisa mandiri untuk mengelola pangan. Perlu support dan bantuan langsung dari pusat salah satunya BAPANAS, harap Nya
Kepada Masyarakat untuk mulai memanfaatkan pangan lokal karena kita banyak sebetulnya potensi yang belum tergali. Kemudian mengkonsumsi dengan benar dengan konsep B2SA yaitu beragam, bergizi, seimbang dan aman. Jadi dalam mengkonsumsi pangan itu harus berlandaskan keberagaman, keseimbangan dan kesehatan. Kalau dulu istilahnya 4 sehat, 5 sempurna. Terus pada saat konsumsi tidak boros pangan dan tidak boros konsumsi karena sementara yang butuh masih banyak.
Jadi perlu juga ada kedewasan untuk menghemat dan tidak memboroskan pangan, tutup Gin Gin Ginanjar .