PikiranMerdeka.com – Berdasarkan hasil pantauan pihaknya, Jepang akhirnya mengumumkan telah memantau keberadaan kapal-kapal China dan Rusia secara presisi yang lewat di dekat pulau-pulau yang disengketakan.
Kapal-kapal China dan Rusia terlihat oleh keamanan maritim Jepang di daerah yang berdekatan dengan pulau Senkaku (nama China untuk Diaoyu), kata Kementerian Pertahanan Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang, mengonfirmasi jika Kapal China dan Rusia melewati daerah yang berdekatan dengan Jepang.
Namun demikian Jepang mencatat tidak ada intrusi ke dalam perairan teritorial negaranya tersebut.
Wilayah ini yakni kepulauan Senkaku (Diaoyu) merupakan subyek sengketa wilayah antara Cina dan Jepang.
Terkait ini Jepang mengklaim telah menduduki mereka sejak tahun 1895. Sementara Beijing mengingatkan bahwa pada peta Jepang tahun 1783 dan 1785, Diaoyuidao (Senkaku) ditetapkan sebagai wilayah Tiongkok.
Kapal Angkatan Laut China, Jiangwei-2 pukul 7.44 (01.44 waktu Moskow) memasuki zona yang berdekatan di dekat pulau Uotsuri (Kepulauan Senkaku,red).
“Kemudian pada pukul 7.50 (01.50 waktu Moskow) meninggalkan zona yang berdekatan dan menuju barat daya,” kata pesan itu.
Pihak Jepang memprotes China sehubungan dengan pemanggilan kapal tersebut.
“Hari ini, kapal Angkatan Laut China Jiangwei-2 memasuki zona yang berdekatan di dekat Kepulauan Senkaku, yang direkam oleh dinas keamanan maritim Jepang. Tidak ada intrusi ke perairan teritorial,” katanya.
Wakil Sekretaris Jenderal Pemerintah Jepang Tokyo, Seiji Kihara menyatakan, kekhawatiran dan protes disampaikan kepada pihak China melalui saluran diplomatik, serta tuntutan untuk mengambil tindakan untuk mencegah hal ini terjadi lagi.
Dia mencatat bahwa ini adalah manuver keempat kapal perang China ke daerah yang berdekatan di dekat Senkaku sejak 2016.
Selain itu, seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Jepang , dari 7,05 hingga 8,16 (01,05 – 2,16 waktu Moskow) sebuah fregat memasuki zona yang sama – salah satu dari tiga kapal perang Rusia, yang menurut Kementerian Pertahanan Jepang, lewat pada Juli 1 di wilayah prefektur Okinawa Jepang selatan antara pulau Yonaguni dan Iriomote.
Kemudian dilaporkan tentang perjalanan kapal anti-kapal selam Udaloy No. 543, fregat – kapal patroli kelas Sentinel No. 337 – dan kapal tanker kelas Dubna.
Menurut pernyataan departemen Jepang saat ini, dua kapal Rusia lainnya tetap berada di luar zona yang berdekatan dengan pulau-pulau tersebut.
Militer Jepang meyakini bahwa kapal China telah memasuki zona tersebut untuk memantau kapal Rusia.
Tercatat bahwa masuknya kapal China dan Rusia secara bersamaan ke zona ini diamati untuk pertama kalinya sejak 2016.
Kementerian Pertahanan Federasi Rusia telah berulang kali mencatat bahwa penerbangan pesawat dan kapal pesiar jarak jauh dilakukan sesuai dengan aturan internasional untuk penggunaan ruang udara dan air, tanpa melanggar perbatasan negara lain.
Setelah Perang Dunia II, Kepulauan Senkaku (Diaoyu) berada di bawah kendali AS dan diserahkan ke Jepang pada tahun 1972.
Taiwan dan Cina daratan percaya bahwa Jepang menahan mereka secara ilegal.
Tokyo percaya bahwa China dan Taiwan telah mengklaim pulau-pulau itu sejak tahun 1970-an, ketika menjadi jelas bahwa wilayah perairan mereka kaya akan mineral.
Kejengkelan yang lebih besar dari sengketa wilayah terjadi setelah pemerintah Jepang membeli tiga dari lima pulau di kepulauan Senkaku (Diaoyu) dari pemilik swasta Jepang pada tahun 2012, sehingga menekankan status negara mereka.
(Agt-PM)