Jakarta, PikiranMerdeka.com – Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) gelar Musyawarah Kerja Nasional Ke 18, yang di ikuti oleh 237 cabang kabupaten kota dari 34 Provinsi seluruh Indonesia. Tema yang di ambil pada Mukernas kali ini adalah :” Kontribusi, Sinergi, Kolaborasi, Transformasi.
Hadir di acara ini Kementerian Kesehatan, Komite Nasional Disabilitas, Dinas Kesehatan DKI dan Kemensos RI.
Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) didirikan di Surakarta pada tanggal 10 Juni 1968
IFI adalah satu-satunya organisasi profesi fisioterapi di Indonesia untuk membimbing, membina, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan, kegiatan dan kepentingan anggota. Dengan jumlah anggota saat ini 16,527 fisioterapis di Indonesia
Ketua Umum Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), Parmono Dwi Putro, S.Ft, MM mengatakan bahwa kegiatan
Musyawarah Kerja Nasional IFI ini diikuti dari seluruh anggota IFI seluruh Indonesia. Dimana menurutnya acara ini akan dilangsungkan dari tanggal 22 hingga 25 September 2022 nanti.
“Hari ini akan kita adakan 3 event besar yang pertama kita mengadakan Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional) di mana ini menjadi ajang saling bertemunya seluruh pimpinan baik pengurus Pusat, Daerah maupun cabang di seluruh Indonesia,” ucapnya saat di wawancarai awak media, Jum’at (23/09).
Lebih lanjut. Sambung Parmono. Ada beberapa hal atau target di Mukernas ini. yaitu target utama adalah terjadinya kesamaan Visi dalam rangka memajukan fisioterapi di Indonesia. sesuai dengan tema kita : Berkontribusi, Kontribusi, Sinergi, Kolaborasi dan Transformasi.
“Kita mengajak seluruh pimpinan daerah dan pimpinan cabang untuk berkontribusi di daerahnya masing-masing kemudian bersinergi dengan lingkungan dan berkolaborasi dan kita bertransformasi berpindah dari waktu yang baik sekarang ini menjadi lebih baik, “ungkapnya.
“Kedua kita juga mengadakan temu ilmiah, workshop, dan presentasi yang kemudian ada beberapa paparan dalam rangka untuk meng-upgrade knowledge dan skillnya (kemampuan teman-teman semuanya) sehingga teman-teman semua dalam memberikan pelayanan itu berdasarkan evidence yang bagus, “tuturnya.
“Sehingga kalau kemarin bisa saat memberikan treatment kepada pasien perlu waktu tiga sampai dengan enam kali baru sembuh. Maka dengan adanya pengetahuan, mungkin kedepan cukup dua atau tiga kali saja sudah sembuh. Oleh karena itu pada kesempatan ini kita datangkan beberapa pakar pakar fisioter dunia. Untuk transfer knowledge, “tuturnya.
Selanjutnya menurut Parmono, “kita juga ada pertemuan para pimpinan elektro physical teraphy yang mempunyai kekhususan di bidang elektro terapi, para pakarnya bahkan presidennya langsung hadir dan Kita patut bangga wakil presidennya orang Indonesia yaitu Muhammad Ali Imran.
Untuk acara ini sendiri kita juga sudah menyampaikan kepada bapak Menteri Kesehatan. bahwa kami siap untuk mendukung program-program transformasi Pak Menkes dan kita siap untuk mendukung untuk memajukan bangsa Indonesia secara internal, “ujar Parmono.
“Kami ingin temen-temen seluruh fisioterapi Indonesia bisa menyentuh masyarakat dengan sebaik-baiknya. salah satunya adalah untuk untuk bisa menyentuh itu diperlukan sebuah kompetensi yang tinggi. “hari ini kita mengadakan workshop mendatangkan ahli dan pakar dalam rangka untuk meningkatkan skill dan kompetensi teman-teman semuanya sehingga bisa memberikan yang terbaik, “ungkapnya.
Harapan kami untuk mendukung program pemerintah. Dan kita siap untuk menjawab tantangan dunia bahwa Indonesia itu sesungguhnya mampu dan layak bisa duduk bersama berdiri sama tinggi dengan negara-negara lain dalam hal fisioterapi, ” tandasnya.
Sementara itu Sekretaris Jenderal : Muhammad Irfan, S.Ft, SKM, M.Fis mengatakan seperti disampaikan oleh ketua umum kami bahwa ini momentum bagi kami Ikatan Fisioterapi Indonesia. karena diberikan kepercayaan untuk menyelenggarakan Kongres internasional dari ISEAPT.
ISEAPT adalah salah satu grup diantara fisioterapi dunia. kita diberi kepercayaan menjadi tuan rumah maka kami sambut itu dan dengan ini kita berharap luar negeri juga tahu bahwa kemampuan teknologi seperti yang ada di pameran itu. Fisioterapi juga memiliki kemampuan yang cukup. Dan bisa memberikan pelayanan baik ke masyarakat. Sehingga masyarakat akan tahu bahwa teknologinya bukan lagi tehnologi biasa tetapi sudah High tehnologi seperti yang ada di pameran ini, “tuturnya.
” Kami berharap bahwa fisioterapi benar-benar mampu memiliki kemampuan cukup. Dan kita juga berharap masyarakat jadi tahu fisioterapi itu ternyata menggunakan teknologi dalam memberikan tindakannya. dan ini yang mungkin kami ingin beritakan ke masyarakat. karena mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa tehnologi fisioterapi itu sudah update dan sangat canggih, “ujarnya.
Saya berharap melalui kegiatan kita masyarakat jadi tau bahwa fisioterapi itu sangat bagus dan bermanfaat, “pungkasnya.