Pikiranmerdeka.com, Jakarta – Dalam Rangka HUT GKJI Ke- 38, yang jatuh pada 10 November 2023. Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Karya Justitia Indonesia (DPP – GKJI) menggelar dikusi tahunan di Whiz Hotel Cikini Jakarta, pada Kamis, 30 November 2023.
Usai diskusi, kepada media H. A. Bashar S.H., MH., Ketua Umum GKJI Periode 2021-2026 mengungkapkan pernyataan, bahwa pada hari yang bersejarah ini bertepatan walaupun bukan tanggal sebenarnya di hari ulang tahun GKJI ke- 38 dengan ini kami nyatakan bahwa GKJI berada pada pilihan Calon Presiden 02 yaitu Prabowo Soebianto – Gibran Rakabuming, dimana Gibran sendiri diusung oleh partai Golkar
Bashar menegaskan, Kita harus menangkan Prabowo Gibran satu putaran. Makanya ini sudah saya buat juga nanti GKJI akan membuat satu Relawan namanya GO Gibran, Go Golkar Gibran, karena Gibran sendiri itu di usung oleh Partai Golkar. GKJI itu banyak ahli hukumnya, kumpulan lawyer dan Advokat.
Terkait di gelarnya deklarasi, Ketum GKJI menjelaskan, “adanya deklarasi GKJI ini tentu, karna apa yang sudah menjadi amanah atau keputusan dari Ketua Dewan Pendiri tidak ada yang bisa ganggu gugat atau yang menentangnya,” tegas! Bashar.
Dikatakannya, bahwa adanya Deklarasi tersebut, tidak terlepas dari sejarah GKJI bahwa GKJI ini lahir itu adalah Pendiri dari Golkar juga atau pentolan-pentolan dari Golkar. Seperti Bapak dari samping saya ini yaitu H. Oetojo Oesman SH., adalah Menteri Kehakiman Indonesia pada tahun 1993-1998, era Orde Baru Zaman Soeharto.
“jadi, apa yang kami nyatakan hari ini, mulai besok kami akan menyerukan kepada seluruh Kader GKJI maupun Ketua DPD-DPD yang ada di seluruh wilayah nusantara untuk mendukung pasangan Capres Cawapres 02 Prabowo Gibran untuk Indonesia Maju,” ujar Ketum GKJI.
Menimpalinya, Dewan Pendiri GKJI H. Oetojo Oesman SH., menegaskan, Itu tekad Ketum GKJI, tapi saya ingin menyambut ini pada keyakinan bahwa penegakan hukum di Indonesia itu yang penting harus betul-betul di tegakkan.
Oetojo mengungkapkan, ada negara yang bagus menjadi contoh kita, dan itu adalah di negara Inggris. Karena dia (Bashar) mengatakan bahwa kita harus tetap menegakkan hukum seadil-adilnya dan itu dimaksud penegakkan hukum kita itu adalah jaminan dari pada pengadilan-pengadilan yang sah, yang berjalan taat azas di Indonesia.
“Kita harus ambil itu, kita kan Go Internasional dan oleh karena itu jadi pegangan kita juga. Jadi itu yang sebenarnya saya ingin katakan bahwa sikap saya adalah demikian dan saya juga setuju sama-sama kita mesti Demokratis tapi akhirnya secara materi, secara fisiknya bagaimana melaksanakan keutuhan demokrasi itu masalah intinya,” pungkasnya. (Amhar)