Polda Sulawesi Utara (Sulut) memastikan tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan dalam bentrokan antara dua kelompok, pro-Israel dan pro-Palestina, di Kota Bitung pada Sabtu (25/11/2023). Kapolda Sulut, Irjen Setiyo Budiyanto, menyatakan bahwa situasi keamanan kini terkendali.
Saat jumpa pers, Kapolda Setiyo menyampaikan bahwa aparat keamanan akan menegakkan hukum terhadap pelaku kerusuhan, yang sayangnya mengakibatkan kehilangan satu nyawa. Masyarakat dan tokoh agama sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini secara hukum.
Kapolda Setiyo meminta para pelaku kekerasan menyerahkan diri segera. “Secepatnya datang ke polres untuk kemudian menyampaikan perbuatannya. Kami menjamin keselamatan dan akan memperlakukan dengan baik,” kata Kapolda Setiyo.
Menurutnya, aparat kepolisian telah mengantongi sejumlah nama pelaku dari kelompok tertentu yang terlibat dalam insiden tersebut. Jika tidak menyerahkan diri, mereka akan dilakukan penangkapan atau dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).
Polres Bitung telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka, termasuk dalam kasus penganiayaan di kawasan Sari Kelapa Kota Bitung. Pihak kepolisian terus mengambil langkah-langkah tegas untuk menghadapi insiden tersebut.
Dalam insiden tersebut, kelompok Masyarakat Muslim dan Masyarakat Adat Makatana-Minahasa terlibat dalam dua kegiatan terpisah. Kelompok Masyarakat Muslim melakukan aksi damai Bela Palestina, sementara Masyarakat Adat Makatana-Minahasa bersama Laskar Kristen Manguni Makasiou melaksanakan Parade Budaya HUT ke-12 ormas tersebut.
Dari kronologi laporan Kesbangpol Provinsi Sulut, terlihat bahwa lokasi kedua kegiatan tersebut berselisih. Laskar Manguni mengenakan pakaian adat perang dengan senjata tajam, sementara peserta aksi damai Bela Palestina mayoritas perempuan dan pemuda Muslim tanpa membawa senjata.
Kerusuhan terjadi sekitar pukul 16.17 WITA. Pengejaran kelompok Laskar Manguni terhadap peserta aksi Bela Palestina menjadi puncak peristiwa, memicu aksi saling lempar batu dan panah yang berujung pada korban jiwa dan luka-luka.
Polda Sulut bersama TNI berupaya maksimal untuk meredakan situasi, tetapi insiden tersebut menorehkan duka bagi satu keluarga yang kehilangan anggota mereka. Penyelidikan dan penegakan hukum terus berlanjut untuk mengembalikan keamanan di Kota Bitung.
(Agt/PM)