Lucu tapi serius. Ya, itulah kesan pertamaku saat mengenal Lieus Sungkharisma, seorang aktivis Tionghoa.
Perkenalanku dengan pemilik nama asli Lixue Xiung ini kemudian berlanjut dalam berbagai momen, baik ketika kami sama-sama menggelar sejumlah aksi unjuk rasa, di forum-forum diskusi, maupun sekadar kumpul-kumpul aktivis.
Ketika ia berorasi, suaranya lantang dan tanpa tedeng aling-aling. Bahasanya lugas, utamanya ketika menyoal perilaku para penguasa yang amat menyebalkan. Hatinya sangat terusik manakala melihat ketidakadilan yang terpampang nyata di depan mata.
Bagiku, di balik ekspresinya yang penuh semangat dan serius itu, selalu ada kesan lucu. Tapi itu genuine. Kadang menghibur. Ya, Lieus memang orang yang menyenangkan.
Lieus berani membantu dan membela siapa saja yang diperlakukan tidak adil dan berani melawan siapa saja yang sewenang-wenang tanpa memandang ras, suku, golongan.
Itu karena Lieus selalu berpikir, berkata, dan bergerak dari hati.
Tak ada keraguan, sekalipun misalnya harus melawan Ahok yang sama-sama beretnis Tionghoa dan berani membela Habib Rizieq Shihab.
Yang ia junjung adalah nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Inilah yang membuatnya akhirnya memilih beroposisi pasca Pilpres 2019.
Namun, dunia pergerakan dibuat terkejut ketika Selasa malam, tanggal 24 Januari 2023, Lieus dikabarkan meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, setelah terkena serangan jantung mendadak.
Memang pada pertemuan terakhir di acara Peringatan 49th Malari dan 23th InDEMO tanggal 16 Januari 2023 lalu, aku melihat Lieus tampak lebih ‘layu’, tidak ceria seperti biasanya.
Dan hari ini, tibalah saatnya ia dikremasi. Menjadi debu.
Aku dan semua aktivis merasa sungguh amat sangat kehilangan. Tak menyangka ia akan secepat ini meninggalkan kami.
Dunia pergerakan telah kehilangan salah seorang pejuang demokrasi.
Tapi, tenanglah sobat. Aku yakin semangatmu akan tetap dikenang dan menggelora di bumi perjuangan.
“Selamat kembali ke alam kedamaian, Bro… Perjuanganmu untuk tegaknya keadilan di negeri ini akan tetap kami lanjutkan”.
Oleh: Anty/Dodo – PM.