Pamulang, PIKIRANMERDEKA.COM, 1 Desember 2024 – Di tengah keterbatasan ruang terbuka hijau di perkotaan, seorang bapak millennial bernama Dio Alief Aryana membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan untuk berkebun. Dengan memanfaatkan sudut-sudut rumahnya yang tidak terpakai di kawasan Pamulang, Dio sukses mengembangkan urban farming hingga mampu memanen aneka sayur mayur dan buah-buahan.
Dio, seorang ayah yang peduli terhadap lingkungan, menginisiasi pendekatan urban farming sebagai solusi praktis untuk menciptakan ruang hijau sekaligus memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Dengan metode hidroponik, ia berhasil menanam berbagai jenis tanaman, seperti melon, tomat, dan beragam sayuran lainnya. Langkah ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan keluarga, tetapi juga menjadi cara efektif mengurangi pengeluaran bulanan.
Tak berhenti di situ, langkah inspiratif Dio menarik perhatian bapak-bapak di komplek sekitarnya. Mereka mulai mengikuti jejaknya, menjadikan urban farming sebagai aktivitas produktif yang bermanfaat. Dio pun aktif membagikan pengalaman dan kiat-kiat suksesnya dalam berkebun, mendorong lebih banyak orang untuk memanfaatkan ruang terbatas di rumah mereka.
“Urban farming ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membantu menjaga lingkungan dan mengurangi jejak karbon. Langkah kecil ini, jika dilakukan bersama-sama, bisa memberikan dampak besar bagi masa depan,” ujar Dio.
Dio berharap inisiatifnya dapat menginspirasi lebih banyak orang di seluruh Indonesia untuk memaksimalkan ruang terbuka hijau melalui metode seperti hidroponik. Selain membantu menjaga ketahanan pangan, urban farming juga menjadi kontribusi nyata dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan menciptakan lingkungan yang lebih hijau.
Langkah konkret Dio Alief Aryana adalah bukti bahwa perubahan besar dapat dimulai dari hal kecil. Dengan semangat inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan, urban farming bisa menjadi gerakan bersama untuk Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.