PikiranMerdeka.com – Buntut dari ancaman Jinping kepada Taiwan atas kunjungan Ketua DPR Amerika ke negara Taiwan beberapa hari lalu, China melancarkan reaksinya.
Terkait itu China mengerahkan lagi sekitar 10 kapal perang dan 20 pesawat tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan pada Jumat (5/8) pagi.
Sumber pemerintah Taiwan menyampaikan 10 kapal angkatan laut China melintasi garis median Selat Taiwan dan tetap berada di daerah tersebut sejak Jumat pagi. Sementara itu, 20 pesawat militer China juga sempat mengudara dan melintasi secara singkat kawasan itu.
Ini merupakan manuver militer China terbaru dari latihan besar-besaran yang digelar Beijing kala eskalasi relasi dengan Taipei terus memanas imbas lawatan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan pada Rabu pekan ini.
Kementerian Pertahanan mengatakan militernya telah mengerahkan pesawat tempur, kapal, serta menempatkan sistem rudal berbasis darat untuk memantau pergerakan armada militer yang tengah melangsungkan latihan militer besar-besaran ini.
Kemhan menuturkan sejumlah kapal China dan satu pesawat tempurnya menerobos garis median Selat Taiwan pada Jumat (5/8) pagi dikutip dari Reuters. Taipei menilai tindakan China tersebut sebagai aksi yang sangat provokatif.
Merespon aksi China, Kemhan Taiwan menegaskan negaranya akan mempersiapkan diri untuk pertempuran, namun negaranya tak akan memulai perang.
Sebagaimana diberitakan AFP, China telah memulai latihan militer di dekat wilayah Taiwan sejak Kamis (4/8). Dalam latihan itu, China mengerahkan rudal balistik, jet tempur, dan kapal perang di sekitar Taiwan.
Atas keadaan itu, pihak Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) juga mendeklarasikan sejumlah zona bahaya larangan bepergian di sekeliling Taiwan.
Prinsip Beijing melakukan tindakan itu didasari oleh larangan RRC kepada AS yang ngotot lakukan kunjungan ke Taiwan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan beberapa waktu lalu.
Ketegangan China vs Taiwan pun kian memanas terutama setelah Beijing menembakkan proyektil dan 11 rudal balistik ke Selat Taiwan dan sekitarnya pada Kamis (4/8) siang.
Penembakan rudal ini berlangsung kala China memulai latihan militer besar-besaran di enam titik yang mengelilingi Taiwan. Latihan itu dimulai siang hari ini sekitar pukul 12.00 waktu setempat hingga Minggu (7/8).
Sejumlah reporter AFP melihat beberapa proyektil kecil ditembak dari instalasi militer terdekat China sekitar pukul 13.13 waktu setempat. Gumpalan asap putih dan suara ledakan keras juga terdengar saat proyektil ditembakkan.
Sementara itu, Kemhan Taiwan mengatakan China juga mulai menembakkan sejumlah rudal balistik Dongfeng di perairan timur laut dan barat daya Taiwan pada pukul 13.56 waktu setempat.
Selain itu, dua rudal diluncurkan oleh China menuju kepulauan Matsu Taiwan sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Kedua rudal itu menuju ke dua titik latihan militer yang diumumkan China sebelumnya.
Sejak itu, China meluncurkan sejumlah rudal balistiknya ke kawasan itu dan mengirim puluhan jet tempur serta kapal perang ke Selat Taiwan.
Latihan militer ini pun tak hanya membuat gusar Taiwan dan AS, tapi juga tetangga China di kawasan seperti Jepang.
Sebab, sejumlah rudal yang ditembakkan China akhirnya jatuh ke perairan Jepang. Menurut Perdana Menteri Fumio Kishida, latihan militer China ini benar-benar masalah serius yang berdampak pada keamanan nasional Jepang.
(Agt/PM – CNN)