PikiranMerdeka.com – Selama Ir. Joko Widodo terpilih menjadi Presiden RI sejak.2014, sedikitnya sudah 6 kali BBM naik.
Kemarin, Sabtu siang, 3/9/2022, Presiden kembali umumkan kenaikan harga BBM. Akibat kebijakan ini, tak sedikit publik memberikan respon atas hal itu yang biasanya akan memberikan dampak pada kenaikan harga-harga.
Terkait itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat, melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke redaksi Pikiranmerdeka.com pada Minggu siang, 4/9/2022, menyerukan kepada semua Federasi dan Organisasi Struktural DPD, DPC dan PUK serikat pekerja yang tergabung dalam KSPSI di seluruh Indonesia untuk mengkonsolidasi diri menggalang massa aksi di pabrik-pabrik dan industri lainnya agar bersama-sama melakukan aksi unjuk rasa di semua Ibu Kota Propinsi.
Sementara itu kaum pekerja yang berada di JABODETABEK, unjuk rasa akan dipusatkan di depan Istana Negara guna mendesak Presiden Joko Widodo menurunkan harga BBM, mencabut UU OMBIBUS LAW, menghentikan pembahasan RKUHP, menghentikan proyek Ibu Kota Negara, Kereta Api Cepat dan semua proyek infrastruktur yang menghambur-hamburkan uang rakyat yg tidak langsung berguna bagi rakyat banyak.
Sejarah bersih-bersih Polri, Soeharto tetap gunakan orang Soekarno
BBM naik lagi, Rizal Ramli: Negara lain turun, Indonesia malah dinaikkan
Konsolidasi ini juga agar dilakukan dengan Federasi-Federasi yang pernah tergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh, Aliansi GEBRAK (Gerakan Buruh Bersama Raktat) dan Aliansi GEKANAS (Gerakan Kesejahteraan Nasional). Mengenai tanggal aksi agar disesuaikan dengan kondisi di berbagai daerah masing-masing sementara yang di Istana Negara akan diberitahukan menyusul setelah diadakan kesepakatan dengan pimpinan aliansi dan Federasi-Federasi yang tergabung di dalamnya.
Kita akan menjadikan bulan September-Oktober ini sebagai bulan-bulan perlawanan atas kebijakan penguasa yang menimbulkan penderitaan bagi buruh dan rakyat banyak. (Agusto-Dodo/PM)