Pikiranmerdeka.com, Denpasar – Satuan tugas keamanan tradisional masyarakat Bali atau yang biasa disebut pecalang menyatakan siap untuk ikut menyukseskan perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.
“Seluruh pecalang di Bali siap mengamankan wilayah masing-masing untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan yang mungkin terjadi saat berlangsungnya acara internasional itu,” kata Ketua Pecalang Bali, I Made Mudra, saat dihubungi, Jumat, 17 Mei 2024.
Menurut dia, para pecalang di 1.500 desa adat di Bali juga selalu berkoordinasi dengan semua jajaran aparat keamanan, mulai dari Kepolisian RI (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) agar acara WWF ke-10 bisa berlangsung dengan aman dan lancar.
“Kami selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan semua jajaran. Sekecil apa pun informasi, harus kami sampaikan ke aparat keamanan, jajaran intelijen, atau BNPT untuk bisa dianalisis sedini mungkin supaya gangguan keamanan bisa diantisipasi,” ujar Manggala Utama Pasikian Pecalang MDA Bali tersebut.
I Made Mudra menegaskan para pecalang dan masyarakat Bali sangat mengapresiasi dan mendukung berlangsungnya perhelatan WWF ke-10 di Pulau Dewata. Sebab acara tersebut akan memberikan dampak yang sangat positif bagi Bali, terutama untuk sektor pariwisata.
“Pariwisata di Bali bisa menjadi lebih baik lagi dengan adanya acara-acara internasional seperti WWF tersebut. Jadi, semua unsur masyarakat yang ada di Bali tentu sangat mendukung acara itu. Mudah-mudahan acaranya bisa berlangsung dengan lancar dan sukses,” ucap I Made Mudra.
Seperti diketahui, WWF ke-10 menjadi perhelatan besar yang diselenggarakan di Bali pada tahun ini. Karena itu, pemerintah terus mempersiapkan agenda internasional tersebut dengan sedetail mungkin, termasuk soal keamanan di Bali.
Aparat keamanan terus bersinergi mengamankan setiap wilayah, mulai dari penjagaan keamanan yang dilakukan Polri dan TNI hingga asesmen sistem keamanan setiap venue yang akan dipakai serta sistem keamanan objek vital strategis seperti yang dilakukan BNPT. (Amhar)