https://pikiranmerdeka.com

Wujudkan Demokrasi

Rakyat jenuh, Rizal Ramli: mereka sedang mencari tokoh antitesis Jokowi

Sep 26, 2022 #Kritik, #Rizal Ramli

Pikiranmerdeka.com – Gaya kepemimpinan selalu dihadapkan oleh trend, yaitu kebutuhan akan gaya seseorang memimpin konstituennya.

Kebutuhan rakyat atas gaya memimpin hari ini tak akan sama dengan keadaan mendatang, atau sebelumnya.

Pada pemilu 2014 lalu rakyat merindukan munculnya seorang pemimpin yang merupakan antitesis dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Waktu itu, orang mendambakan munculnya seorang pemimpin yang rendah hati, sederhana dan turun ke tengah masyarakat. Kemudian muncullah Presiden Joko Widodo yang di-branding sebagai pemimpin yang merakyat.

Itulah yang menjadikan Presen Jokowi memenangkan pertarungan dalam pemilu 2014 lalu.

Saat ini pun, setelah 10 tahun memerintah, rakyat kembali merindukan munculnya seorang pemimpin yang menjadi antitesis terhadap pemerintahan Jokowi.

Tokoh nasional, Rizal Ramli, melalui pesan WhatsApp kepada redaksi Pikiranmerdeka.com (24/9/2022), mengatakan dukungan terhadap Presiden Jokowi dan pemaksaan terhadap program-programnya kepada para calon presiden justru menjadi liability.

“Jkw dan pemaksaan program2-nya  ke Capres2 justru akan menjadi liability. Di negara manapun, setelah 10 tahun, rakyat sudah bosan (fatique) thd Presiden-nya. Rakyat memerlukan anti-thesis ! Itulah kenapa Jkw di-branded sbg anti-thesis setelah 10 tahun SBY 2014,” ujar mantan Menko Perekonomian itu dalam akun Twitternya, di Jakarta yang dipatantau pada Sabtu (24/9).

Aktivis Pergerakan ini mengatakan hari ini rakyat sudah bosan terhadap model pemerintahan Presiden Jokowi karena itu muncul keinginan untuk mengganti model pemerintahan tersebut.

“Hari ini, rakyat sudah bosan (fatique) thd Jkw, bikin rakyat susah, mencla-mencke dan nepotis,” ujar Bang RR – sapaan Rizal Ramli.

Kini, katanya, rakyat mencari seorang pemimpin yang amanah, tidak mencla-mencle dan pro terhadap kehidupan rakyat kecil.

“Rakyat lagi cari tokoh anti-thesis JKW, yg amanah, yg tidak mencla-mencle,  yg tidak KKN, yang pro-rakyat bukan pro-oligarki, dan unggul di dunia internasional. Tapi yang lebih penting, tokoh yang mampu membawa keadilan & kemakmuran untuk rakyat Indonesia!,” pungkasnya.

(Agusto/PM – Sumber: RR)