PikiranMerdeka.com – Keadaan China – Taiwan kian tegang pasca rencana Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.
Kedua pemimpin AS – RRC pun terlibat dalam percakapan sengit terkait itu. Xi Jinping serius ancam Biden jika rencananya diwujudkan. Kabar terbaru beberapa hari lalu secara resmi Biden tak akan tunduk pada ancaman Xi.
Atas ketegangan tersebut AS telah memperlihatkan kesiapan angkatan perangnya menuju Taiwan guna mengawal kunjungan Polesi.
Disisi lain Xi Jinping pun telah memerintahkan pasukan perannya untuk segera membentuk formasi penyerangan ke Taiwan.
Atas keadaan itu sejumlah warga di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, China, yang terletak di seberang Taiwan, melaporkan keberadaan tank lapis baja yang dikerahkan di daerah itu.
Sebagaimana diberitakan Reuters, penampakan tank itu diunggah dalam beberapa foto di dunia maya. Namun, foto tersebut masih belum diverifikasi oleh Reuters.
Seorang warga di Xiamen, Chen Jinhuo (50) mengatakan ia melihat puluhan kendaraan militer dari berbagai tipe berada di kota itu, pun menuju jalur lingkar utama sejak Minggu (31/7).
Chen juga mengatakan ia melihat sekitar 100 kendaraan lapis baja terparkir di jalur lingkar utama saat ia berkendara pada Senin (1/8), dikutip dari South China Morning Post.
Huang Bo (45), warga di Xiamen lain, mengaku melihat derek dikerahkan untuk menarik kendaraan infanteri lapis baja yang rusak pada Senin (1/8).
Tak hanya itu, penerbangan di Kota Xiamen, Fuzhou, Quanzhou, dan sejumlah kota lain di Provinsi Fujian juga dibatalkan sebagian sampai pada Selasa (2/8) siang.
Sebagaimana diberitakan The Global Times, informasi ini dapatkan dari maskapai Xiamen Airlines, mengutip dari kontrol lalu lintas regional.
Dari sisi perairan, Administrasi Keamanan Maritim Shandong memberikan peringatan navigasi. Badan itu menyampaikan pelabuhan Weifang di Laut Bohai bakal melakukan latihan militer pada pukul 15.00 hingga 24.00 waktu setempat mulai 3 Agustus.
Administrasi Keamanan Maritim Qinglan juga memberikan peringatan navigasi imbas penyelenggaraan latihan militer di beberapa wilayah Laut China Selatan mulai Selasa (2/8) sampai Sabtu (6/8).
Selain itu, Komando Militer Provinsi Fujian mengunggah video dan foto terkait penyelenggaraan latihan tembak pada Selasa (2/8). Latihan tersebut, kata badan itu, ditujukan untuk “mengetes kemampuan tarung keseluruhan di bawah kondisi kompleks.”
Beberapa warganet di Twitter dan Weibo juga menuturkan kapal induk Liaoning milik China telah meninggalkan Qingdao pada Minggu (31/7) menuju arah selatan. Tak hanya itu, kapal induk Shandong telah meninggalkan Sanya pada Senin (1/8), bertolak ke arah utara.
Pengerahan dua kapal induk memunculkan spekulasi bahwa China bakal melangsungkan operasi dua kapal induk di Selat Taiwan.
Berbagai tindakan militer ini dilakukan kala Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat, Nancy Pelosi, dikabarkan bertolak ke Taiwan pada hari ini, Selasa (2/8).
Pemerintah China sendiri menentang tegas kunjungan Pelosi ke Taiwan.
Bahkan, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan “militer China tidak akan tinggal diam” merespons lawatan Pelosi, pun bakal menerapkan tindakan keras untuk melindungi kedaulatan dan integritas teritorial China.
Sepertinya ancaman RRC terhadap AS atas kunjungan Polesi ke Taiwan tak main-main. Kita lihat bagaimana ujung dari proses ini.
Jika saja terjadi serangan RRC terhadap Taiwan dan AS membela Taiwan tentu keadaan akan mengalami perubahan, disamping keadaan yang telah terjadi saat ini oleh akibat perang Sovyet – Ukraina.
(Agt/PR)
PikiranMerdeka.com – Peliputan berita, opini, pressrealis, polling survey dan kerjasama, hub WA: +62 818-879-139