Coretan dinding menggunakan cat besi/Pilox, sudah tak asing dalam kehidupan kita. Sering kita jumpai hal disini di dinding/tembok jalan utama suatu kota/daerah.
Isi tulisannya beragam, ada yang menyampaikan soal harapan, dan keadaan. Kembali kepada yang menulisnya.
Coretan dinding diberbagai titik strategis dipusat Ibukota Jakarta ini, sedikit berbeda dengan umumnya. Sebab, coretan ini menyampaikan tentang keadaan sistem politik Pilpres 2024, terkini.
Coretan itu menyinggung soal kekhawatiran dari salah satu pendukung bakal calon Presiden 2024. “Kawan Anis, Dukung PT 0% atau PT 0% Atau MK Bubar”.
Menurut Aktivis Kebudayaan pro Demokrasi, Isti Nugroho, bahwa hal ini muncul bisa diduga oleh adanya kekhawatiran pendukung bakal calon capres, akibat terjadinya sejumlah manuver yang dianggap menghalangi Anies maju sebagai Capres 2024.
Hal ini pun diduga dapat menjadi pemicu kegelisahan, sehingga muncul reaksi dari akar rumput yang menilai bahwa Presidential Threshold 20% yang merupakan syarat Parpol dapat mengajukan Capres-cawapres menjadi penyebabnya, terang Aktivis yang pernah dipenjara Politik selama 8 Tahun di Era Pemerintahan Orde Baru, Soeharto.
Sebelumnya, pemberitaan berbagai media online menginformasikan agenda kerja Anies Baswedan kesejumlah kota di Sumatera batal digelar, oleh adanya pencabutan ijin acara oleh Pemerintah Daerah.
Lebih lanjut, terkait fenomena coretan dinding “Kawan Anis dukung PT 0%” juga mendapat sorotan dari aktivis senior pro-demokrasi, juga mantan DPR-RI, Beathor Surjadi.
Menurutnya, Bang Surya Paloh jangan sedih
walau sudah 5 bulan deklarasi NasDeM Anies belum mendapat dukungan partai lain, sehingga angka masih jauh dari 20 %. Artinya hanya jalan PT 0% dapat digunakan sebagai jalur meloloskan Anies, tentu masyarakat, khusunya pendukung Anies Baswedan telah menyadari hal ini, ujar mantan Aktivis Mahasiswa era 80-an dan beberapa kali menjadi tahanan politik di jaman Soeharto.
Hal lain disampaikan oleh Ariady Achmad, mantan DPR-RI, aktivis mahasiswa era 80, bahwa aksi coretan dinding itu sangat mungkin dapat menguntungkan Anies Baswedan, karena sangat dimungkinkan Anies Baswedan terkondisikan tidak dapat kendaraan lewat PT 20%. Ini merupakan aspirasi rakyat yang kedepannya bisa menjadi sulit dibendung, sebab rakyat semakin cerdas melihat fakta politik saat ini bagaimana.
Berbeda tanggapan dari Aktivis Senior mantan Mahasiswa ITB satu ini, bahwa coretan dinding itu aspirasi positif warga, namun kita tak bisa dikatakan itu dimiliki oleh pihak Anies atau capres tertentu. Jika soal PT 0% jelas itu yang semestinya terjadi, dan harapan semua rakyat. Ini jelas gerakan oposisi menentang sistem PT 20% yang dilakukan oleh kekuasaan.
Menurutnya Anies Baswedan bukan oposisi, sebab dia sebelumnya merupakan bagian dari sistem kekuasaan sebagai Menteri Pendidikan dan Gubernur, kemudian saat ini Anies maju sebagai capres lewat Nasdem yang merupakan Parpol pendukung Pemerintah, tegas aktivis pro demokrasi alumnus ITB.
Kemudian Anies Baswedan, yang disebut oleh pendukungnya sebagai antitesa Jokowi, tak memperlihatkan kritik konkritnya terhadap berbagai penyimpangan konstitusi yang dilakukan Pemerintah, tutupnya.
Tanggapan lainnya dari mantan aktivis PIJAR yang saat itu ditahun 90an sebagai salah satu redaksi KdP (Kabar dari Pijar) media oposisi pro Demokrasi masa orde baru.
Menurutnya, Relawan Anies mulai sadar tanpa Presidential Treshold (PT) 0% tidak mungkin Anies bisa melenggang dgn mulus dalam Pilpres 2024. Tampaknya telah bangkit kesadaran untuk memperjuangkan demokrasi substansial lebih penting daripada sekedar larut dalam proses demokrasi prosedural yang telah dibajak kartel partai politik & oligarki.
Dari pro-kontra atas viralnya tanggapan coretan dinding “Kawan Anis dukung PT 0%” tampaknya menjadi bentuk wacana terkini jelang Pilpres yang dapat dimaknai sebagai kesadaran politik Pilpres rakyat bawah.
Akankah kesadaran itu menjadi kekuatan besar, yang dapat merubah sistem yang diyakini oposisi sebagai penindas demokrasi yang murni, atau hanya sekedar kembang demokrasi semu, yang berkembang biak, bak jamur yang tumbuh dimusim hujan.
(Agt/PM)