Jakarta 17/07/2024 selly Junita Managing Director Pt Bintan Intan Gemilang Dalam Wawancara Dengan Media Mengatakan , Bisnis kakap dan krapu di ndonesia sudah menjadi tranding karena permintaan ekspor USA dan Australia sekarang cukup tinggi. Misalnya prosentase 100 persen kapasitas ikan kakap dan krapu yang diekspor dibagi 50 % ke Singapore- Malaysia dan 50 persen ke Amerika – Australia. Kondisi hingga saat ini cukup bagus karena trending disana cukup baik. Hanya mungkin ada kendala yang terjadi daerah karena jarak tempuh semakin jauh, motor yang dibawa kekurangan bbm, sehingga secara otomatis penghasilan menjadi kurang. Kendala jalur logistik menjadi masalah, apa lagi daerah Kepri ini 95 persen full laut sisanya darat, kita ini modelnya pulau2 dan banyak pulau2 kecil kondisinya memang lebih jauh.
Lebih lanjut Selly menjelaskanJadi agak berbeda kulturnya Kalau kita lihat daerah 711 banyak daerah tangkap kita lebih banyak lautnya. Sehingga untuk menyeberang ke laut makin jauh. Karena kapal sudah besar diatas 10 GT mereka pastinya menangkapnya lebih jauh karena yang dekat itu harus lindungi yang kecil seperti sampan kecil. Pagar
Mereka harus dilindungi, mereka pakai jaring kecil, sederhana. Padahal kapal yang diatas 10 GT itu jangkauannya sudah jauh. Yang dekat itu kita harus lindungi. Mereka menangkap dibawah jarak 12 mil. Nelayan2 kecil itu banyak berjejer dg alat tangkap sederhana, sampan kecil, jaring kecil dll. Sementara para budaya nelayan itu tanpa pengumuman sudah tahu, itu tempat mereka melaut. Biarkan. Jelas Selly
Selly juga menjelaskan Csr kami pada nelayan2 kecil adalah berorientasi pemberdayaan termsuk untuk perempuan yang juga menjadi nelayan. Perusahaan selain membantu sarana ibadah tapu juga care baik laki2 maupun perempuan. Sebab dipikiran kita seolah2 hanya laki2 saja yang bisa bekerja di dunia perikanan. Padahal di pabrik kita juga ada pekerja perempuan. Kita tidak pilih gender itulah yang kita jaga. Seperti di lapangan mereka bekerja bagian pengepakan ikan, memilih ikan dan memotong ikan dll. Tp kalau yg sdh angkat berat harus dikerjakan laki2. Daya saing ekspor kedepan khudusnya dengan negara Asean tentunya tidak bisa dg swasta semata tapi harus bergandeng dengan pemerintah dan masyarakat sipil, usaid ujar Selly