PikiranMerdeka.com – Misteri tewasnya Brigadir J dalam.kasus Polisi tembak Polisi, masih terus menyisakan pro-kontra. Kuasa hukum keluarga Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak angkat bicara soal tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Tim khusus tersebut dibentuk untuk mengusut kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).
Sebelumnya Brigadir J diketahui tewas dalam insiden baku tembak dengan Bharada E (RE) di kediaman jenderal bintang dua Polri itu.
“Tidak cukup independen,” kata Kamaruddin soal timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo mengutip JPNN.com, Minggu (17/7) malam.
Terkait itu, kuasa hukum pihak keluarga, Kamaruddin sebut bahwa seharusnya Kapolri Jenderal Listyo melibatkan pihak ketiga, seperti akademisi dan KontraS agar timsus bekerja secara transparan dalam menangani kasus tersebut.
“Kami tidak begitu percaya kalau hanya tim mereka. Seharusnya melibatkan praktisi atau akademisi, dan organisasi nongoverment, seperti KontraS,” ujar Kamaruddin.
Pihak ketiga itu juga, kata dia, seperti rohaniwan, tokoh masyarakat, sehingga timsus itu bisa dipercaya.
“Kedua, tim itu maksudnya apa. Kan, yang buat laporan baru Ferdy Sambo sama istrinya. Berarti mengusut laporan Ferdy sama istrinya,” kata Kamaruddin.
Beberapa waktu lalu terkait guna pengusutan kasus ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengusut polisi tembak polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Tim itu melibatkan Wakapolri Komjen Gatot Pramono selaku penanggungjawab.
Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto sebagai ketua.
Kemudian, beranggotakan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kepala Badan Intelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, dan Asisten SDM Polri Irjen Wahyu Widada.
(Agt/PM – JPNN)