Foto: Brando Susanto (Google)
Pikiranmerdeka.com – Jakarta | Suasana haru menyelimuti Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (27/4) sore. Dalam sekejap, momen penuh silaturahmi berubah menjadi duka mendalam. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Brando Susanto, tiba-tiba ambruk saat menyampaikan sambutan dalam acara Halalbihalal DPD PDIP DKI Jakarta. Tak lama kemudian, kabar mengejutkan itu menyeruak, Brando meninggal dunia.
Brando, yang juga menjabat sebagai ketua panitia acara, awalnya tampak bersemangat saat menyapa ribuan kader dan tamu yang hadir. Namun di tengah pidatonya, tubuhnya tiba-tiba melemas, langkahnya terhenti, lalu roboh di atas panggung. Kepanikan melanda. Tim medis bergegas memberikan pertolongan, membawa Brando keluar dari area acara.
Belum habis keterkejutan para hadirin, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung naik ke atas panggung, suaranya bergetar menahan emosi.
“Saudara-saudara sekalian… Innalillahi wainnailaihi rojiun. Saya baru saja mendapatkan kabar, sahabat kita, ketua panitia kita, Brando Susanto… telah meninggal dunia,” ucap Pramono, menggema di tengah keheningan yang menyesakkan.
Mata-mata berkaca-kaca, sejumlah peserta terduduk lemas. Pramono mengajak semua yang hadir untuk mendoakan almarhum Brando, yang disebutnya sebagai contoh nyata seorang pejuang sejati bekerja tanpa kenal lelah hingga hembusan napas terakhir.
“Kita harus belajar dari beliau. Tidak menyerah. Bekerja hingga akhir hayatnya,” tutup Pramono, suara patah-patah disambut isak tangis di berbagai sudut Velodrome.
Kematian Brando Susanto di tengah tugas mulia ini meninggalkan pelajaran berharga tentang pengabdian, loyalitas, dan keteguhan hati. Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya, di atas panggung pengabdian.