Pada Selasa, 1 Juli 2025, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan ancaman serius terhadap kandidat Wali Kota New York dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani. Dalam kunjungan ke fasilitas penahanan imigran di Florida Everglades, Trump menyebut Mamdani sebagai “imigran ilegal” dan menyatakan bahwa ia akan ditangkap jika berani menghalangi operasi Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) di New York.
Pernyataan ini memicu kehebohan, terutama karena Mamdani merupakan warga negara Amerika Serikat yang sah. Ia lahir di Uganda dan telah tinggal di New York sejak 1998. Proses naturalisasi sebagai warga negara AS telah ia selesaikan pada tahun 2018.
Deputi Gubernur BI 2025, Ricky Gozali, Terpilih Komisi XI DPR, Berikut Visi dan Misinya
Berikut Penjelasan Menkeu Soal APBN 2025 Defisit dan Izin Penggunaan Sisa Anggaran
Menelisik Jokowi Ketika “Melindungi” Gibran Dari Ancaman Pemakzulkan?
Trump menyampaikan, “Banyak orang mengatakan ia tinggal di sini secara ilegal,” seperti dikutip dari New York Times, Rabu, 2 Juli 2025. Ketika ditanya apakah Mamdani akan membiarkan ICE melakukan penangkapan, Trump menjawab, “Kalau begitu, kami harus menangkapnya.”
Ia juga menambahkan, “Kita tidak membutuhkan komunis di negara ini. Tapi jika kita memilikinya, saya akan mengawasinya dengan sangat hati-hati atas nama bangsa.” Pernyataan ini mengacu pada latar belakang politik Mamdani yang dikenal sebagai sosialis demokrat.
Melalui akun media sosialnya, Mamdani menanggapi ancaman Trump dengan tegas. “Trump baru saja mengancam akan menangkap saya, bukan karena saya melanggar hukum, tetapi karena saya menolak membiarkan ICE meneror kota kita,” tulisnya. Ia menyebut ancaman itu sebagai bentuk intimidasi terhadap warga yang berani bersuara dan menyatakan bahwa mereka tidak akan tunduk pada tekanan tersebut.
Kejaksaan Sita Rp1,3 Triliun dari Kasus Korupsi CPO, Berikut Para Pelakunya
Diawasi Presiden, Berikut Vonis Harvey Moeis di Kasus PT. Timah
Prabowo Resmikan Proyek Raksasa Baterai Listrik Rp97 Triliun
Zohran Mamdani baru saja meraih kemenangan mengejutkan dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat melawan mantan Wali Kota New York, Andrew Cuomo. Berdasarkan hasil sementara yang mencakup hampir seluruh suara, Mamdani memperoleh 56% suara, mengungguli Cuomo yang meraih 44%. Kemenangan ini membawa Mamdani maju ke pemilihan umum pada November mendatang, dan membuka peluang bagi New York untuk memiliki Wali Kota Muslim pertama dalam sejarahnya.
Di tengah dinamika politik Amerika yang semakin tajam, pernyataan Trump terhadap Mamdani dinilai sebagai bagian dari pola lama mengangkat isu rasial, identitas, dan imigrasi untuk menyerang lawan politik. Sebelumnya, ia juga pernah mempertanyakan kelayakan Nikki Haley dan identitas Wakil Presiden Kamala Harris dalam konteks serupa.
Sebagai penutup pernyataannya, Mamdani menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kota yang inklusif. “Ini baru awal dari koalisi kami yang terus berkembang untuk menjadikan New York City terjangkau. Dan kita akan melakukannya bersama-sama,” ujarnya di platform X, dikutip dari CNN.
Editor: Agusto Sulistio