(agusto/agt-PM)
Pikiranmerdeka.com – Ketua Umum (Ketum) GNPF-Ulama, Yusuf Martak, bersama tiga organisasi Islam, Front Persaudaraan Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dalam konferensi pers Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) Aksi Bela Rakyat (Akbar), akan mensikapi kebijakan Pemerintah atas naiknya BBM yang diumumkan langsung oleh Presiden (3/9/2022)
Siaran Pers digelar pada hariJumat sore tadi (9/9/2022) di Aula Masjid Baiturrahman, Jalan DR Saharjo Nomor 100, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Dalam keterangannya Yusuf Martak menjelaskan bahwa FPI, PA 212, GNPF-Ulama, dan berbagai ormas sepaham bahwa kenaikan harga BBM adalah pengkhianatan terhadap mandat konstitusi.
“Presiden wajib bertanggung jawab dengan mundur dari jabatannya,” ujarnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL di lokasi acara, Jumat sore (9/8).
Yusuf Martak dalam jumpa Pers tadi membacakan pernyataan GNPR terkait kenaikan harga BBM yang sudah terjadi pada Sabtu (3/9).
Selanjutnya, dalam jumpa Pers disampaikan bahwa agenda unjuk rasa yang direncanakan akan dilakukan pada Senin (12/9) di Istana Negara.