Pikiranmerdeka.com, Jakarta – Ratusan Orang yang dari Aliansi Santri Gus Dur Menggugat, hari ini Jum’at, 2 Agustus 2024 menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pengurus Besar Nahdiatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
“Hal ini kami lakukan dikarenakan rasa peduli dan bentuk kecintaan sekaligus rasa keprihatian kami sebagai Santri Gus Dur yang tergabung dalam Aliansi Santri Gus Dur Menggugat,” ujar Muhamad Sholihin, S.Sos.I, Koordinator Umum kepada media, usai Orasi Demo.
Dijelaskannya, bentuk kecintaan kami terhadap NU yang diekspresikan dengan Aksi Unjuk Rasa ini, karena dalam langkah kepemimpinan Gus Yahya ketika terpilih dalam Muktamar NU ke 34 di Lampung 2021 silam mengusung Idialisne Gus Dur.
“Di dalam Muktamar tersebut Gus Yahya menyampaikan kesiapannya menghidupkan lagi masa kejayaan NU seperti era kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur,” ungkapnya.
Gus Yahya juga mengajak semua pihak untuk menjadikan kesempatan Muktamar sebagai ajang untuk membangun kesepakatan bekerja bersama.
Gus Yahya menyerukan masa depan yang lebih baik bagi NU, bagi Indonesia, bagi Islam, dan bagi peradaban dunia, dengan cara menghidupkan Gus Dur.
“Bahkan visi Gus Yahya juga secara khusus merilis buku “Menghidupkan Gus Dur: Catatan Kenangan Yahya Cholil Stagut.”
Sebagai Santri Gus Dur, kami mengingatkan Gus Yahya untuk kembali berkomitmen dengan apa yang diperjuangkan Gus Dur. NU di bawah nahkoda Gus Dur menjadi organisasi Islam yang aktif dan dinamis.
“NU dikenal ke dunia Internasional sebagai organisasi sosial yang memiliki kemampuan menjadi alat dakwah bagi Masyarakat,” imbuhnya.
Gus Dur mengedapnkan dialog dalam membesarkan NU, Gus Dur Anti Korupsi, Gus Dur dalam mengemban amanahnya sebagai Ketua Umum lebih merakyat dan sering turun ke bawah, menyapa warga NU yang terpinggirkan.
“Gus Dur juga memperjuangkan kaum marginal dan tertindas,” sebut Sholihin.
Gus Dur juga memberi contoh bagaimana sikap terhadap pemerintah yang selalu kritis. Bahkan ketika menjadi Presiden pun, Gus Dur tetap konsisten dengan idialismenya: Anti Korupsi, tetap kritis dan tidak berambisi terhadap Jabatan.
Gus Dur juga sangat proporsional menempatkan peran NU dalam hal dakwah dengan persoalan Politik Praktis. Karena pada dasarnya NU bukan partai Politik.
Oleh karena Itu, melihat dinamika yang berkembang saat Ini, kami belum melihat komitmen yang kuat dari Gus Yahya untuk “Menghidupkan Kembali Gus Dur”. Menghidupkan kembali ruh dan perjuangan Gus Dur.
Maka, melihat dinamika yang dipertontonkan Gus Yahya dan Sekjen PBNU selama ini, kami yang tergabung dalam Aliansi Santri Gus Dur Menggugat, menuntut Iima agenda, yakni:
- Meminta Ketum dan Sekjen PBNU Mundur .
- Meminta PBNU segera melaksanakan MLB NU
- Meminta PBNU untuk Menindak Tegas Oknum Pengurus yang diduga Membelokan Sejarah NU
- Meminta PBNU untuk Mendukung Pansus Haji yg dilakukan Oleh DPR RI utk melakukan upaya Perbaikan dan Pembenahan Haji di Indonesia.
- Meminta Keadilan dan tidak ada diskriminalisasi atas tindakan Semu
Kontributor : Amhar