Ada Apa? PKS Menkes dan Vaksin TBC Bill Gates

Mei 21, 2025

Presiden saat menerima kunjungan Bill Gates di Jakarta Mei 2025

Kedatangan Bill Gates beberapa waktu lalu ke Indonesia sejatinya bukan sekedar omon-omon.

Ada beberapa agenda kemanusiaan yang akan dia berikan kepada Indonesia, saat ia sampaikan langsung kepada Presiden Prabowo. Salah satunya vaksin TBC yang berfungsi menurunkan penderita dan penularan secara dini.

Namun hal ini justru hal itu menimbulkan pertanyaan berbagai pihak, dan mempertanyakannya kepada pihak terkait yakni Menkes.

Anggota Komisi IX DPR RI, Ahmad Ru’yat, mendorong Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera merealisasikan uji coba dan distribusi vaksin TBC yang didukung oleh Bill Gates kepada masyarakat.

Pernyataan tersebut disampaikan Ru’yat dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI yang membahas evaluasi program pemeriksaan kesehatan gratis di Gedung Nusantara I, Kompleks DPR RI, Senayan, Rabu, 14 Mei 2025.

“Saya secara pribadi, dan juga mewakili PKS, sangat berharap vaksin TBC ini bisa segera diwujudkan,” ujar Ahmad Ru’yat.

Menurutnya, vaksin ini mendesak untuk segera disebarluaskan karena jumlah penderita TBC di Indonesia sangat tinggi. Ia mencatat, lebih dari satu juta warga Indonesia terpapar TBC setiap tahunnya, dan pada tahun 2023, tercatat 134 ribu kematian akibat penyakit tersebut. “Itu berarti, dalam satu jam ada sekitar tujuh orang meninggal karena infeksi TBC,” jelasnya.

Ia pun meminta agar proses uji klinis vaksin dilakukan secepat mungkin dan hasilnya disampaikan secara transparan kepada publik, sebagaimana kecepatan produksi dan distribusi vaksin saat pandemi Covid-19.

“Kalau saat pandemi Covid-19 vaksin bisa cepat diproduksi, kenapa sekarang vaksin TBC justru terkesan lambat? Memang TBC disebabkan oleh bakteri, bukan virus, tapi nyawa masyarakat tetap jadi taruhannya,” tegasnya.

Ahmad Ru’yat juga mengungkapkan bahwa dirinya banyak menerima pertanyaan dari masyarakat terkait perkembangan uji klinis vaksin ini, termasuk dari hasil presentasi dan wawancara Menteri Kesehatan.

Editor: Agusto Sulistio