Selama ini kita belajar bahwa Bumi mengelilingi Matahari dalam orbit tetap. Namun, ilmu pengetahuan modern mengungkap bahwa kenyataan di balik gerak planet lebih kompleks dari yang diajarkan di sekolah.
Menurut NASA, Bumi dan planet-planet lain sebenarnya tidak mengelilingi pusat Matahari secara mutlak. Sebaliknya, semuanya bergerak mengitari “barycenter” titik pusat massa gabungan antara Matahari dan planet-planet lain. Titik ini tidak selalu berada di dalam Matahari, melainkan bisa berada di luarnya, tergantung pengaruh gravitasi benda langit besar seperti Jupiter dan Saturnus.
Fenomena ini dijelaskan lewat hukum ketiga Kepler, yang menyatakan bahwa dua benda bermassa akan saling berputar mengelilingi titik pusat massa bersama, bukan hanya yang lebih kecil mengelilingi yang lebih besar. Maka, meski massa Matahari sangat besar, gravitasi Jupiter dan Saturnus cukup kuat untuk menggeser barycenter keluar dari pusat Matahari.
NASA menjelaskan, metode ini juga digunakan untuk mendeteksi planet-planet jauh di luar Tata Surya: ketika sebuah bintang tampak berayun atau bergerak karena tarikan planet, berarti ada gerakan mengelilingi barycenter, bukan titik di tengah bintang.
James O’Donoghue, astronom dan komunikator sains, menambahkan bahwa secara teknis, planet-planet tidak mengorbit Matahari secara langsung, melainkan mengorbit barycenter yang berada di luar Matahari karena pengaruh Jupiter. Begitu pula Bulan: ia tidak mengorbit tepat di pusat Bumi, tapi pada titik sekitar 5.000 kilometer dari pusatnya, dan jarak itu terus berubah karena Bulan perlahan menjauh.
Penemuan ini bukan berarti sains sebelumnya salah, melainkan semakin menyempurnakan pemahaman kita tentang dinamika langit yang jauh lebih rumit dan menakjubkan dari yang dibayangkan.
(Hen/PM – CNBC)