Ketegangan AS-Iran Bisa Dongkrak Harga CPO, Ini Proyeksinya Pekan Ini

Jun 22, 2025

Harga minyak sawit mentah (CPO) kembali mencetak kenaikan pada akhir pekan lalu, mengikuti tren positif yang sudah berlangsung selama enam pekan berturut-turut. Kenaikan ini dipicu oleh lonjakan harga minyak mentah yang dipengaruhi oleh situasi geopolitik di Timur Tengah.

Pada Jumat, 20 Juni 2025, harga CPO kontrak pengiriman September di Bursa Malaysia ditutup di MYR 4.115 per ton, naik 0,27% dari hari sebelumnya. Ini adalah level tertinggi sejak pertengahan April. Sepanjang pekan, harga CPO melonjak 4,79%.

Faktor Pendorong: Ketegangan Timur Tengah dan Minyak Dunia

Lonjakan harga ini tidak lepas dari meningkatnya eskalasi konflik di kawasan Teluk. Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke fasilitas nuklir Iran, termasuk di Forlow, Natanz, dan Isfahan. Serangan ini dilakukan dengan bom penghancur bunker oleh pesawat B-2, memicu kekhawatiran terganggunya pasokan energi global.

Menurut Evgenia Molotova, Senior Investment Manager di Pictet Asset Management, situasi masih sangat cair. “Jika konflik ini menyebar dan menyebabkan penutupan Selat Hormuz, dampaknya bisa signifikan bagi pasokan minyak global,” ujarnya mengutip Bloomberg.

Harga minyak Brent saat ini berada di kisaran US\$ 74 per barel, setelah melonjak lebih dari 20% dalam sebulan. Analis energi MST Marquee, Saul Kavonic, menilai harga bisa melonjak hingga US\$ 100 per barel jika Iran merespons secara agresif.

Kenaikan harga minyak biasanya memicu peningkatan permintaan terhadap bahan bakar nabati seperti biofuel, yang bahan bakunya adalah CPO. Artinya, reli harga minyak dunia bisa menjadi katalis positif bagi pasar CPO.

Proyeksi Harga CPO: Waspadai Koreksi Jangka Pendek

Dari sisi teknikal, tren harga CPO saat ini masuk ke zona netral cenderung lemah. Relative Strength Index (RSI) berada di angka 48, mendekati ambang batas netral (50). Indikator Stochastic RSI juga menunjukkan sinyal jenuh beli dengan posisi di level 35.

Artinya, potensi koreksi jangka pendek cukup terbuka, mengingat harga sudah naik signifikan selama enam pekan berturut-turut. Target penurunan terdekat (support) ada di MYR 3.938 per ton, dengan titik support lanjutan di MYR 3.923 (MA-10).

Namun, gejolak geopolitik dapat menjadi penahan penurunan. Jika sentimen positif berlanjut, harga CPO bisa menembus resisten di MYR 4.204 per ton dan berpotensi menuju MYR 4.351 per ton.

(Bbg/PM – Bloomberg)