Pikiranmerdeka.com, Ngawi – Deputi Wakil Rektor 3 Universitas Darussalam Gontor, Dr. Cecep Sobar Rochmat, M.Pd.I., menilai bahwa masa depan Indonesia bergantung kepada generasi muda sekarang.
Oleh sebab itu dirinya sangat mendukung program-program pemerintah yang memberi perlindungan kepada Perempuan, anak dan remaja Indonesia.
“Kami sebagai anggota masyarakat, dalam hal ini Unida Gontor, sangat mengapresasi dan kami sangat mendukung akan program ini apalagi bersentuhan langsung kepada masyarakat menjadikan masyarakat lebih baik,” ujarnya saat ditemui di Ngawi Jawa Timur (10/7/2024).
Cecep memandang perlu perlindungan kepada kelompok rentan karena merupakan pilar utama dalam membangun generasi bangsa menggapai Indonesia emas pada tahun 2045.
Oleh sebab itu, Universitas Darussalam Gontor sangat concern terhadap pendidikan, terutama pendidikan anak dan remaja, ia memandang perlu kerja sama dengan berbagai macam pihak diantaranya dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
“Program di pondok ini sebetulnya kita memberi wawasan yang luas kepada santri maupun mahasiswa/i, sehingga ketika berwawasan luas mereka tidak akan terkena shock culture, tidak akan terpapar radikalisme terorisme dan sejenisnya,” terangnya.
Lebih lanjut Cecep mengurai tujuan pembelajaran di pondok ini adalah agar anak didik dapat memahami perbedaan setiap manusia yang hidup di dunia ini, baik dari suku, agama dan lainnya yang sebetulnya semuanya mencintai kedamaian.
Sebelumnya, Deputi Kerja Sama Internasional BNPT, Andika Crhisnayudhanto, juga mengamini pentingnya edukasi kepada generasi muda agar dirinya dapat bertahan di tengah gempuran paparan radikalisme terutama yang meningkat di dunia maya.
Salah satu yang Ia dorong sebagai perlindungan anak adalah perlunya edukasi yang menumbuhkan daya berfikir kritis anak sehingga ia tidak mendapatkan pemahaman hanya dari satu sisi.
“Salah satu upaya membentengi diri dari pemahaman terorisme diantaranya adalah menumbuhkan critical thinking dan tidak dogmatis. Sehingga kita dapat terus memberikan pertanyaan kepada suatu pemahaman,” jelas Andika. (Amhar)