JAKARTA, PIKIRANMERDEKA.COM, 02 Oktober 2023 – Pada acara Puncak Pembukaan Hari Batik Nasional 2023 yang diadakan di Museum Batik Nasional TMII Jakarta, Ketua Panitia Hari Batik Nasional 2023, Shanty Leksono, memberikan wawancara kepada awak media. Dalam wawancara tersebut, Shanty Leksono menjelaskan bahwa peringatan Hari Batik Nasional ke-14 mengusung tema “Batik Bangkit”.
Shanty Leksono menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih karena pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan bagi para pembatik. Mereka mengalami kesulitan dalam mempertahankan dan mengembangkan karya-karya batik mereka. Oleh karena itu, tujuan utama peringatan Hari Batik Nasional tahun ini adalah menginspirasi para pembatik untuk bangkit kembali, berkarya, dan menghidupkan kembali semangat penggunaan batik oleh masyarakat.
Proses membatik adalah menorehkan malam atau lilin panas ke atas kain dan membentuk pola motif batik.
Salah satu acara yang menarik dalam peringatan Hari Batik Nasional 2023 adalah pemecahan rekor MURI untuk jumlah ragam hias motif batik terbanyak. Acara tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2023 di Museum Batik Indonesia. Yayasan Batik Indonesia berhasil mencapai rekor tersebut, menunjukkan kekayaan dan keragaman motif batik yang dimiliki oleh negeri ini.
Selain itu, juga diadakan Lomba karya tulis ilmiah Batik yang diikuti pelajar -pelajar SLTA, Mahasiswa dan Umum. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan pengetahuan generasi muda tentang seni batik. Lebih menariknya lagi, peringatan Hari Batik Nasional 2023 menghadirkan 125 pembatik dari seluruh Indonesia, mewakili 33 provinsi yang memiliki sentra batik.
“Puncak peringatan Hari Batik Nasional ditandai dengan kehadiran Ibu Hajah Wury Ma’ruf Amin, Bapak Nadiem Makarim, dan Ibu
Ibu OASE KIM (Kabinet Indonesia Maju). Mereka bersama-sama mencanting sebagai tanda pembukaan resmi peringatan Hari Batik Nasional, “terang Shanty ketika ditemui awak Media saat mengunjungi Pameran UMKM, Senin (02/10/2023).
Dalam upaya untuk lebih memperkaya koleksi museum, Yayasan Batik Indonesia telah menghibahkan 730 kain batik. Hal ini bertujuan agar kain-kain batik tersebut dapat lebih bermanfaat dan dinikmati oleh masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Shanty Leksono juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat tentang batik sebagai bagian dari budaya bangsa.
Batik Indonesia telah diakui sebagai warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage) oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, yang kemudian diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Oleh karena itu, generasi muda juga diharapkan tertarik untuk mempelajari dan melestarikan kekayaan budaya batik ini.
Peresmian Museum Batik Indonesia oleh Menteri Nadiem Makarim pada pagi hari sebelum acara puncak peringatan, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga dan menghargai kekayaan budaya batik. Menteri Nadiem Makarim menyampaikan semangatnya dalam melihat betapa luar biasa kekayaan budaya batik ini, dan berharap generasi muda akan terus mengakar dan melestarikannya.
Selama peringatan Hari Batik Nasional, setiap tahunnya diadakan tema dan acara yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk terus menghidupkan semangat dan keberagaman batik. Dalam wawancara penutup, Shanty Leksono mengajak masyarakat untuk lebih memahami bahwa batik bukan hanya tentang motif, tetapi juga tentang proses yang melibatkan keterampilan dan keahlian para pembatik.
Peringatan Hari Batik Nasional 2023 diharapkan dapat semakin memperkuat rasa cinta dan kebanggaan masyarakat Indonesia terhadap batik sebagai warisan budaya yang unik dan bernilai tinggi.