JAKARTA- Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM) gelar diskusi Santai Bersatu Cegah Konflik Antara Anak Bangsa menjelang Pilkada 2024.
Diskusi santai itu dilakukan FABEM dan beberapa puluhan peserta dari unsur organisasi kepemudaan lainya seperti HMI, PMII dan IMM, pada Jumat, (15/11/2024) di Coffe Rempah Nusantara Kwitang Jakarta.
Ketua Umum FABEM, Zainuddin Arsyad mengatakan diskusi itu bertujuan untuk mencageah terjadi konflik sesama anak bangsa.
” Konflik Horisontal sesama anak bangsa akan membuka jalan lebar bangsa asing untuk membuat proxy membahayakan negara, konflik horisontal tidak menguntungkan negara kita. Keuntungan perdamaian sesama anak bangsa akan melahirkan pertumbuhan ekonomi yang baik, stabilitas politik, dan kesejahteraan sampai ke dapur ibu-ibu rumah tangga,” katanya.
Senada dengan, Ditektur Institute Bungkarno, Hatta Muhammad Hatta Taliwang, ia meminta jangan ada keributan, perjalanan politik bisa menggunakan pendekatan keharmonisasian.
” Jangan ribut salam pilkada karena kita negara yang menggunakan sistem kekeluargaan dan bisa kompromi, ribut itu hanya merugikan masyarakat lapisan bawah,” ungkapnya.
Begitu juga dengan, Dewan Tinggi FABEM Dr. Aminuddin mengungkapkan konflik yang terjadi dalam pilkada bisa dilerai dengan adat istiadat yang dimiliki Indonesia.
“Konflik bisa dicegah dengan membuka partisipasi besar kepada rakyat dan setiap pesta demokrasi proses politik menyesuikan budaya setempat,” ujarnya.
Sementara Pemerhati Hukum, Dr. Weldi Jevi, mengatasi konflik politik bisa dilakukan dengan pendekatan hukum.
” Konflik politik terjadi karena masih ada tindak pidana dalam pilkada, maka harus tidak ditindak tegas, kami sebagai pendamping hukum mengharapkan ini perlu diperhatikan untuk semua penyelenggara dan penegak hukum,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Ketua DPP IMM, Muhammad idil, mengatakan kejujuran penyelenggara pilkada bisa mencegah terjadinya konflik.
” Kejujuran dan keadilan dalam penyelenggaan politik sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya konflik horisontal,” imbuhnya.
Sama halnya dengan Pengurus Kohati DPP HMI, Masnia Ahmad, mengajak masyarakat Indonesia menteladani pancasila.
“Mari kita sama-sama memberikan pemahaman soal keberagaman suku dan agama ikut mengsyiarkan pencegahan politik uang, agar terlahir pemimpin yang berintegritas,” katanya.
Pengurus PMII, Agustina Rima, berpandangan pilkada damai merupakan jembatan bagi kelangsungan masa depan para pemuda.
“Sebagai anak muda menjadi poros masa depan bangsa, diharapkan pilkada 2024 yang damai akan memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi lebih baik dimasa akan datang, ayo kita mengawal proses pilkada 2024,” pintanya.
Ketum FABEM Zainuddin Arsyad Juga mengajak dari segenap anak bangsa yang adir ditempat Ini dengan dasar rasa cintah tanah air. Ia mendorong terlaksananya pilkada 2024 yang jujur dan adil. Ketum FABEM Itu nengharapkan aparat negara netral dalam proses pilkada 2024.
” Kita mengharapkan kepada seluruh elemen anak bangsa untuk hidup rukun dan damai dalam menghadapi dinamika pilkada 202,
Stabilitas dan perdamaian sesama anak bangsa adalah kunci pembangunan ekonomi negara demi kesejahteraan kita rakyat Indonesia,” pungkasnya.***