Pikoran merdeka.com, Jakarta 29/5/205-–Asosiasi Pertambangan Warga Nusantara (APWNU) Gelar Anniversary Celebration dan Ke 1 dan Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah APWNU Daerah Khusus Jakarta 2025 – 2030 bertempat di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Jalan M.H.Thamrin Kav 28-30, Jakarta 29/5/25.
Sekretaris Jenderal APWNU Joko Suprianto mengatakan APWNU dibentuk sebagai wadah bagi warga NU yang bergerak di bidang pertambangan, mulai dari pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP), jasa pertambangan, hingga transportasi.
Hingga kini, tercatat terdapat sekitar 100 titik tambang yang tergabung dalam asosiasi tersebut, tersebar di sejumlah provinsi dengan komoditas utama batubara, nikel, emas, bauksit, dan pasir yang pengelolanya adalah warga Nahdliyin (NU).
“Fokus utama kami adalah menambang secara legal. Jika ada anggota yang menambang secara ilegal, maka akan kami keluarkan. Ini prinsip kami,” ujarnya.
Joko menjelaskan, pendekatan sosial ke masyarakat sekitar menjadi ciri khas APWNU. Melalui kegiatan tahlilan, makan bersama, dan komunikasi terbuka, asosiasi berusaha menghilangkan jarak antara masyarakat dan pelaku usaha tambang.
“Kami juga berkomitmen bahwa hasil tambang harus dirasakan dampaknya kepada masyarakat luas. Bukan oleh segelintir, karena kekayaan alam adalah untuk kemaslahatan umat manusia,” kata dia.
Ia juga menyoroti pentingnya jaminan reklamasi sebagai bagian dari komitmen menjaga lingkungan. Tambang yang legal, katanya, akan menyetorkan dana reklamasi yang digunakan untuk pemulihan lingkungan pascatambang.
Ia menegaskan bahwa APWNU merupakan bagian dari NU secara nilai dan kultural, namun bukan badan otonom atau struktur resmi organisasi,”