Kementerian Ekonomi Kreatif Gelar Literasi Bisnis untuk Memperkuat Pegiat Ekonomi Kreatif

Jun 4, 2025

Pikiranmerdeka.com, Bekasi – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia melalui penyelenggaraan kegiatan Literasi Bisnis bagi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif (03/06/2025).

Acara tersebut bertujuan untuk membekali para pegiat Ekraf dengan pemahaman yang komprehensif mengenai pengelolaan bisnis, akses permodalan, serta mitigasi risiko finansial di era digital.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kemenekraf/Badan Ekraf dengan berbagai pihak, termasuk OJK, BNI dan Finatra (FIFGROUP). Antusiasme peserta terlihat tinggi, menunjukkan semangat para pegiat ekraf untuk terus mengembangkan usahanya.

Dalam sambutannya, Cecep Rukendi, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kemenekraf, menyampaikan pentingnya literasi bisnis sebagai pondasi utama kemajuan usaha.

“Kemenekraf berkomitmen penuh untuk mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia. Melalui literasi bisnis, kami berharap para pelaku usaha dapat mengelola usahanya dengan lebih profesional, inovatif, dan berkelanjutan,” ujarnya

Hendra Sugara Martha, Kepala Wilayah JABAR 2 FIFGROUP, turut menekankan peran penting lembaga pembiayaan dalam ekosistem ekraf.

“FIFGROUP hadir untuk mendukung pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Kami berharap melalui kegiatan ini, para pelaku ekraf dapat lebih memahami produk dan layanan pembiayaan yang tersedia, serta memanfaatkannya secara bijak untuk pengembangan usaha,” kata Hendra.

Dari sisi pemerintah daerah, Elia Ray Mi’Raj Gusleonardo, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, menggarisbawahi potensi besar ekonomi kreatif di Kota Bekasi.

“Kota Bekasi memiliki talenta dan potensi yang luar biasa di sektor ekonomi kreatif. Kami berharap kegiatan literasi ini dapat memperkuat kapasitas pelaku usaha, sehingga mereka mampu bersaing dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah,” jelas Elia.

Dukungan juga datang dari legislatif Ronny Hermawan, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.

“Literasi bisnis adalah kunci untuk memberdayakan masyarakat. Kami di DPRD Provinsi Jawa Barat akan terus mendukung program-program yang berpihak kepada pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif, karena sektor ini terbukti menjadi tulang punggung perekonomian,” ungkap Ronny.

Sesi talkshow diawali dengan “Pengantar Literasi Bisnis Bagi Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif” yang membahas dasar-dasar pengelolaan bisnis yang efektif, yang disampaikan oleh Anggara Hayun Anujuprana, Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi, Kemenekraf/Badan Ekraf.

Selanjutnya, topik krusial “Waspada Investasi, Pinjaman Online, Judi Online dan Sosialisasi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)” yang disampaikan oleh Iman K. Nugraha, Asisten Direktur Kantor OJK Provinsi Jawa Barat, diangkat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya investasi ilegal, jerat pinjaman online, dan judi online yang marak terjadi.

Untuk mendukung permodalan usaha, sesi “Program Pembiayaan Perbankan” yang disampaikan oleh Chandra Bagus Sulistyo, Department Head Business Incubation & Stakeholder Management BNI, memberikan informasi mengenai berbagai skema pembiayaan yang tersedia dari lembaga perbankan, serta tips dan trik dalam mengajukan pinjaman.

Sebagai bagian dari upaya kolaborasi dengan sektor swasta, kegiatan ini juga menghadirkan Riezky Candra Novariz, Partnership and Marketing Development Head FIF FINATRA (FIF GROUP) yang membawakan dua materi menarik.

Materi pertama, “Entrepreneur Mindset vs Penjual”, mengupas perbedaan fundamental antara pola pikir seorang wirausahawan sejati dengan seorang penjual biasa, serta bagaimana mengembangkan mentalitas yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.

Materi kedua dari Finatra, “Analisa Usaha Mandiri”, membimbing peserta dalam melakukan analisis kelayakan usaha secara mandiri, mengidentifikasi peluang, dan meminimalisir risiko.

“Kami berharap kegiatan literasi bisnis ini dapat memberikan bekal yang kuat bagi para pegiat usaha ekonomi kreatif agar mereka dapat mengelola usaha dengan lebih profesional, mengakses pembiayaan dengan bijak, dan terhindar dari berbagai risiko finansial,” ujar Anggara Hayun (Direktur Pengembangan Akses Pendanaan, Pembiayaan, dan Investasi).

Dia tambahkan, “peningkatan literasi bisnis ini adalah kunci untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang tangguh dan berkelanjutan di Indonesia.”

Kemenekraf/Badan Ekraf berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program-program yang berdampak dan inovatif guna mendukung pengembangan potensi ekonomi kreatif nasional. (Amhar)