Pikiranmerdeka.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menggelar rapat kerja bersama sejumlah pejabat dari instansi terkait di Kantor Kemenko IPK, thamrin, Jakarta, pada Selasa (6/5/2025).
Usai rapat kepada media AHY mengungkapkan akan menargetkan kebijakan jalanan bebas angkutan berlebih muatan (Over Dimension Over Load/ODOL), alias Zero ODOL mulai berlaku efektif pada tahun 2026.
“Kita tadi targetkan tahun depan, efektifnya 2026. Karena kita, sekali lagi, tidak bisa hanya satu pertemuan, dua pertemuan, ini kita akan melibatkan secara utuh semuanya,” ungkap Menko AHY – melansir liputan6.com
Wacana pemberlakuan Zero ODOL ini telah digaungkan sejak beberapa tahun lalu. Sayangnya, penerapan kebijakan ini terus mundur lantaran mendapat pertentangan dari sejumlah pelaku industri dan asosiasi pengusaha.
Untuk itu, AHY berjanji bakal turut melibatkan kelompok pelaku usaha dalam penerapan Zero ODOL kali ini. Sehingga penerapannya tidak saklek sama di setiap daerah.
“Kita dengarkan para pelaku, ya, termasuk juga pemerintah daerah juga kita dengarkan. Di masukan-masukannya pasti ada yang mirip, tapi ada juga yang spesifik, yang unik, suatu daerah,” ungkapnya.
Sebagai contoh, AHY menyebut saat ini total ada 134 kawasan industri yang tersebar di seluruh Indonesia. Jawa Barat memberikan kontribusi paling signifikan dengan 54 kawasan industri yang dimilikinya.
“Jadi, contohnya Jawa Barat ini bisa menjadi sample betapa jika diperlakukan kebijakan Zero ODOL di Jawa Barat ini bisa menjadi significant sample untuk bisa kita ekstrapolasi secara nasional,” ucap dia.
Dengan perandaian itu, pemerintah bakal melihat dampak langsung Zero ODOL terhadap ekonomi dan perdagangan di Jawa Barat. Sehingga pemerintah punya acuan untuk bisa menerapkan kebijakan serupa di daerah lain.
“Misalnya tadi di Jawa Barat ada 54 kawasan industri ya, kawasan ekonomi. Itu nanti secara spesifik berbeda dengan misalnya di Kalimantan atau gimana? Nanti seperti apa? Ini lah yang akan kami kaji lebih lanjut. Ada yang berlaku umum, nasional, tapi juga bisa saja ada yang spesifik,” urainya.
Untuk itu, pemerintah tengah menyiapkan beberapa pilot project pelaksanaan Zero ODOL. Namun, AHY tidak menyebutkan daerah mana saja yang bakal jadi lokasi uji coba.
“Yang sedang dipersiapkan juga agar formulanya, itu ada yang umum tapi juga ada yang spesifik daerah. Karena tentu kondisinya berbeda-beda,” ujar AHY.
Selain itu, pemerintah pun hendak memperkuat sistem Weight In Motion (WIM) yang sudah berjalan selama ini. Untuk bisa mengukur berat sekaligus dimensi suatu kendaraan sambil berjalan, yang nantinya akan diintegrasikan dengan sistem elektronik.
“Sehingga juga nanti untuk enforcement-nya juga bisa lebih cepat dan tepat. Kita juga mendorong di kawasan-kawasan industri juga harus ada perangkat serupa. Sehingga dari hulu ke hilirnya, bisa dikatakan dalam teknologi yang seperti itu, ada pemeriksaan dan bisa diyakinkan tidak ada yang luar dari standar,” tuturnya. (Amhar)