https://pikiranmerdeka.com

Wujudkan Demokrasi

Mutiara Jumat Terakhir Ramadhan 2025, Dari Cibogo, Bogor – Jawa Barat

Mar 28, 2025 #Eggi Sudjana

Oleh: Prof. H. Eggi Sudjana.

Kala Ramadhan hampir menutup tirainya, mari kita sejenak menyelam dalam samudra Al-Qur’an. Kitab yang diturunkan bukan sekadar bacaan, tapi menjadi penuntun, penjelas, sekaligus pembeda.

Tiga fungsi mulia yang menjadi suluh dalam setiap perjalanan hidup manusia: adalah Hudan — petunjuk yang menuntun jalan, Bayyinat — penjelasan yang memperjelas kebenaran dan Furqan — pembeda yang tegas antara yang haq dan yang bathil.

Hari ini, izinkanlah hati kita bersujud lebih dalam, dengan mentadabburi tiga surat agung yang Allah turunkan.

Surat Al-Anbiya — surat ke-21

Surat Al-Hajj — surat ke-22

Surat Al-Mu’minun — surat ke-23


Cahaya yang Menyapa dari Ketiga Surat

Surat Al-Anbiya (Ayat 35–107)
Dalam lembar-lembar ayatnya, Allah melukiskan bagaimana perjalanan para nabi, mengajarkan bahwa hidup adalah perjuangan dan kematian adalah kepastian. Maka siapakah yang mampu, kecuali mereka yang memahami, menghayati, lalu memperjuangkan ajaran yang Allah titipkan?

Surat Al-Hajj (Ayat 70–78)
Menggugah jiwa-jiwa yang merindukan makna jihad. Jihad yang bukan sekadar mengangkat pedang, tapi mengangkat nilai, menegakkan keadilan, keikhlasan, dan pengorbanan yang tulus. Siapapun yang memaknai surat ini, akan mengerti bahwa di balik jihad, ada pelita menuju kemuliaan syahid dan taman-taman surga yang Allah janjikan.

Surat Al-Mu’minun (Ayat 1–16)
Inilah surat yang bagaikan cermin jernih bagi jiwa-jiwa mukmin. Di dalamnya tergambar 17 tanda mukmin sejati, yang akidahnya teguh, syariatnya hidup, dan akhlaknya memancar cahaya. Surat ini bukan hanya berbicara tentang iman, tetapi membangun struktur manusia unggul; yang tidak hanya baik untuk dirinya, tapi menjadi rahmat bagi semesta.

Maka siapa yang membangun hidupnya di atas nilai-nilai ini, kelak akan menjadi pribadi yang excellent, berbeda dari mereka yang kufur, zalim, munafik, musyrik, atau fasik.

Pesan Utama Dalam Tiga Surat

Surat Al-Mu’minun menegaskan, manusia terbaik adalah mereka yang mengintegrasikan iman dalam pikirannya, menyalakan amal dalam geraknya, dan menjaga akhlaknya dalam keseharian.

Surat Al-Hajj menyeru dengan lantang, jangan takut berjuang! Jangan gentar menghadapi tantangan! Bersukacitalah meniti jalan-Nya, bahkan andai maut menjadi harga, maka syahid menjadi mahkota.

Surat Al-Anbiya mengajarkan: perjalanan ini bukan tanpa ujian, tapi mereka yang teguh, akan menemukan keindahan di ujung perjuangan.

Namun, semua ini hanya akan menjadi indah bila kita renungkan dengan cara berfikir yang objektif, sistematis, dan toleran (OST). Bukan hanya dalam kata, tapi juga dalam amal nyata, sebagai bukti bahwa kita telah bertobat dan berkomitmen sebagai mukmin sejati.

Saatnya Kita Kembali Merenung

Kini, di hari ke-28 Ramadhan (28 Maret 2025) saat malam-malam terakhir ini Allah hamparkan dengan keutamaan, marilah kita isi dengan i’tikaf, dengan muhasabah, dengan kontemplasi.

Adakah 11 bulan yang telah berlalu ini telah kita isi dengan kualitas keimanan?
Adakah kita telah menjadi mukmin yang cerdas, berani, dan militan?
Mukmin yang terus bergerak (keep moving) dan siap berjuang (keep fighting), bahkan jika ajal menjemput dalam jihad suci, kita ridha menyandang gelar syuhada.

Mukmin sejati adalah mereka yang memiliki kejujuran, kebenaran, dan keadilan (jubedil) sebagai nadi kehidupannya.

Penutup

Maka marilah kita kembali,
Menadabburi, memahami, menghayati, dan memperjuangkan ketiga surat ini sebagai bekal hidup dan bekal mati.
Hanya dengan dua kalimat pendek tapi agung, bahwa Amal sholeh dan tidak berbuat syirik. Itulah tiket ke surga.

Semoga kita menjadi hamba yang benar-benar diridhai Allah, dan kelak dikumpulkan bersama Nabi Muhammad SAW di surga-Nya, sebagaimana firman-Nya: QS. Ali Imran [3]: 142, 146, QS. Al-Kahfi [18]: 110. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Mohon maaf lahir dan batin,
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H.
Salam takzim, salam juang, salam jihad. Bang Eggi Sudjana (BES)

Editor: Agusto Sulistio.