Oleh: Agusto Sulistio
Peristiwa Bawaslu pada 21-22 Mei 2019 meninggalkan luka dan jatuhnya korban nyawa bagi pendukung Prabowo dan Sandi, mencerminkan hasrat rakyat untuk menegakkan keadilan dalam pelaksanaan Pilpres.
Walau tanpa kehadiran Prabowo dan Sandi, semangat pendukung saat itu tetap berkobar demi keadilan, menunjukkan kecintaan pada capres-cawapres idolanya (Prabowo Sandi) dan penolakan atas kecurangan yang mewarnai pilpres 2019.
Keputusan kontroversial hasil pemilu oleh KPU ditengah malam, saat rakyat sudah tertidur meninggalkan duka dan trauma di kalangan pendukung Prabowo-Sandi, terutama ketika keduanya memutuskan bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Pada pilpres 2024, trauma ini kembali mencuat, mempertanyakan apakah idola yang diperjuangkan, yaitu Pasangan Anies Cak imin dan Ganjar Mahfud akan sama seperti yang dilakukan Prabowo Sandi saat itu yaitu bergabung dengan kekuasaan. Masa pilpres 2024 hingga masa akan berakhirmya jabatan Presiden Jokowi, secara nyata Anies dan Ganjar dipandang sebagai tokoh strategis yang dapat menilai komitmen dan keberpihakannya terhadap rakyat.
Untuk mengatasi trauma dan mengukur konsistensi Anies dan Ganjar, serta untuk menjaga keberpihakan terhadap rakyat, gerakan lawan pilpres curang 2024 seyogyanya dipimpin oleh mereka berdua (Anies dan Ganjar) dan didukung oleh elit Parpol pendukung. Rakyat ingin memastikan bahwa mereka tidak menjadi korban politik yang ditunggangi oleh oknum-oknum yang inginkan kekuasaan baik dari kubu Anies maupun Ganjar Pranowo.
Pimpinan gerakan oleh Anies, Ganjar, dan Parpol pendukung dapat memberikan kekuatan tersendiri, selain legal standing, menegaskan bahwa gerakan ini bukan semata-mata aspirasi rakyat yang dikondisikan untuk kepentingan kekuasaan, tetapi juga diakui sebagai ekspresi lembaga politik resmi yakni Parpol. Sebaliknya, gerakan tanpa dukungan capres dan parpol dapat disalahartikan, merugikan citra, dan berisiko dengan berbagai stigma negatif untuk mengacaukan situasi.
Dengan kepemimpinan yang jelas dan dukungan konkrit parpol gerakan lawan pilpres curang 2024 dapat menjadi sarana efektif untuk menyuarakan aspirasi rakyat dan menunjukkan bahwa perubahan menuju keadilan politik benar-benar didorong oleh mereka yang memiliki kapasitas dan dukungan resmi.