Jakarta – Acara diskusi yang di gelar komunitas mahasiswa minang menghadirkan Tokoh Minang bernama Dr. H. Hermanto, S.E, M.M (Anggota DPR RI 2010 – 2024, berlangsung pada Sabtu, 19 Oktober 2024, di Vendita Coffe Tebet Jakarta Selatan.
Hadir meliput diskusi tersebut beberapa Wartawan, yakni: Fri Herlina, Kadarsan, noname, Suharto, Supriyanto, Agus, Jesy, Jimmy, Amhar dan Ibnu (total 10 Media) mengikuti acara hingga selesai ba’da Maghrib.
Usai acara diskusi dilakukan doorstop wawancara dengan Dr. Hermanto (Anggota DPR RI dari PKS 2010-2024) dan Salah satu narsum pemuda Minang mewakili kaum muda minang.
Merasa yakin akan cair, Supriyanto GGM selaku ketua team loby meminta team media untuk langsung gercep membuat berita hasil doorstop guna meyakinkan panitia dengan adanya tayangnya berita online.
Di saat bersamaan, Suharto di dampingi Jesy memesan makanan dan minuman es teh manis untuk 10 orang. Menurut Harto, hal ini sudah disetujuin panitia terkonfirmasi dengan kasir Vendita.
Cukup lama menunggu sekitar satu jam, makanan baru datang lalu kami makan sambil menyelesaikan pembuatan rilis untuk tayang berita.
Singkat cerita, peserta diskusi membubarkan diri pulang, makanan sudah kami habiskan tiba-tiba pihak Vendita Coffe menghampiri Amhar dan menyodorkan bill tagihan senilai Rp 806.000.
Amhar yang di sampingnya ada Supriyanto langsung perlihatkan ke Supri bill tagihannya. Dengan terkejut, “wow! Gede amat tagihannya,” ujar Supri kaget!
Melihat resphon Supriyanto yang kaget, lalu panitia hampiri Amhar dan ambil billnya menuju kasir. Kiranya mau bayarin ternyata revisi tagihan yang semula Rp 806.000 dengan rincian (air minelar, makanan dan es teh manis) dirubah billnya menjadi total senila Rp 640.500.
“Artinya panitia hanya mau bayarin Air mineralnya aja. Sementara makanan dan es teh manis untuk 10 pesanan tetap kami yang harus bayar masing-masing,” terang Amhar mendinginkan suasa.
Meresphon hal tersebut, Supriyanto lalu merayu dan meminta ke panitia untuk ada potongan atau panitia turut bantu bayar seikhlasnya. “ma’af kami nggak bisa bantu karna itu urusan Anda dan buat pelajaran kedepannya,” ujar panitia,” dengan keras!
Menyikapi hal tersebut, Amhar sampaikan ke team media untuk bayar patungan sama rata. Akhirnya Kami harus bayar total Rp 640.500.
Dalam kondisi kaget terkumpul patungan, yakni: Supriyanto (100.000), Agus (50.000), Jesy (50.000), noname (80.000), Harto (50.000), Ibnu menghilang entah kemana?, Jimmy terisak2 mengeluh tidak punya duit, Bu Fri juga tdk ada duit tunai saat itu, lalu Bpk Kadar tdk ikutan makan jadi tdk ikut patungan.
“Akhinya, mau tidak mau saya yang bayarin sisa kekurangannya yakni, 310.500 rupiah. Jadi teman media yang tidak bisa bayar enjoy aja karna sudah saya lunasin,” pungkas Amhar, meredakan suasana yang tegang menjadi kondusif.
Penulis : Amhar Batu AttoZ