https://pikiranmerdeka.com

Wujudkan Demokrasi

Estafet Demokrasi, Hariman Siregar Kukuhkan 30 Milenial Agen Perubahan

Mei 5, 2025

Foto: Hariman Siregar serahkan Certifikat Kelulusan SKUAD kepada Mario, salah satu Ketua PMKRI asal Papua.

Minggu, 4 Mei 2025, menjadi saksi bahwa api Reformasi 1998 belum padam. Ditengah gemuruh tantangan demokrasi dan bayang-bayang penyimpangan kekuasaan, 30 milenial dari berbagai penjuru Nusantara dikukuhkan oleh tokoh legendaris pergerakan mahasiswa (Malari 1974), Hariman Siregar, yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan lewat Sekolah Kader Untuk Aktivis Demokrasi (SKUAD) bentukan para aktivis Indonesia Democracy Monitor (Indemo).

Pengukuhan ini bukan sekedar seremonial namun sebuah peristiwa bersejarah yang menandai lahirnya barisan baru pelindung demokrasi, konstitusi, dan rakyat dari berbagai bentuk penyimpangan kekuasaan. Setelah melewati proses kaderisasi intensif sejak Oktober 2024, mencakup pendidikan yang disampaikan oleh pakarnya tentang kemasyarakatan, rule of law, kepemimpinan, demokrasi, advokasi, investigasi, kampanye digital, dan kerja-kerja kerakyatan, 30 pemuda-pemudi terpilih ini telah membuktikan diri layak mengemban mandat sejarah.

Dalam pesan pengukuhannya, Hariman Siregar menyampaikan bahwa:

“Demokrasi itu tegaknya hukum, kekuasaan yang tunduk pada konstitusi dan aturan. Berbeda pendapat boleh, tapi tanpa kekerasan. Demokrasi hanya bisa tumbuh jika diimbangi oleh kuatnya masyarakat sipil dan media pers yang sehat. Serta, partai politik yang mampu mengartikulasikan dan mengagregasikan kehendak masyarakat. Demokrasi adalah ruang hidup bersama yang adil, terbuka, dan beradab.”

Kehadiran para tokoh nasional dalam acara ini menunjukkan bahwa estafet perjuangan lintas generasi sedang berlangsung. Hadir antara lain:
Bursah Zarnubi (Bupati Lahat, senior Indemo), Ariadi Achmad (senior Indemo – sesepuh Golkar), Beathor Surjadi (senior Indemo, PDIP), Eggi Sudjana (senior Indemo – praktisi hukum), Ucok Chudri (pakar hukum pidana UI), serta para mentor SKUAD: Isti Nugroho, Zaenal, Herdi Sahrasat, Theolog, Agusto Sulistio, Dodo, Desiana, Sidratahta, Tami, Iyoh, Nia, dan Andre. Seluruh aktivis Indemo lintas generasi dan organisasi yang kini menularkan pengalaman mereka pada generasi penerus menaruh harapan kuat.

Mereka tidak hanya membekali peserta dengan ilmu, tetapi juga dengan semangat keberanian, kedisiplinan moral, dan kepekaan sosial yang menjadi dasar utama gerakan rakyat.

Para alumni SKUAD ini akan kembali ke daerah masing-masing, mengawal masyarakat dari ketidakadilan, menyuarakan suara-suara yang dibungkam, dan menjaga demokrasi agar tetap menjadi rumah bersama yang layak dihuni oleh seluruh rakyat Indonesia.

Generasi berubah, semangat tetap sama, membela rakyat, menjaga demokrasi, dan menegakkan keadilan. SKUAD diharapkan menjadi jawaban atas tantangan zaman. Dan dari tangan mereka, masa depan yang lebih adil, beradab, dan demokratis mulai ditulis hari ini.

Salam SKUAD! Satu Tekad, Satu Perjuangan, Demi Indonesia yang Lebih Bermartabat!

(Agusto, Dodo / PM)