Hadapi Dunia Kerja, PGSC Edukasi Mahasiswa Politeknik APP Jakarta Lewat Workshop Interaktif

Mei 28, 2025

Pikiranmerdeka.com, Jakarta – Saat memasuki dunia kerja, kurangnya pengalaman bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi lulusan baru (fresh graduate) yang akan menghadapi wawancara kerja. Karena itu, persiapan diri menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan.

Mulai dari memperhatikan penampilan, melatih kemampuan komunikasi, hingga memilih tempat bekerja yang sesuai. Hal ini tentu dapat membantu menciptakan kesan pertama yang positif sehingga dapat meningkatkan peluang untuk diterima kerja.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Paramadina Graduate School of Communication (PGSC) mengadakan workshop bertajuk “Kiat Hadapi Dunia Kerja” yang ditujukan bagi mahasiswa vokasi, khususnya mahasiswa Politeknik APP Jakarta pada Selasa, 27 Mei 2025 di Jakarta.

Dalam workshop ini, mahasiswa pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Paramadina hadir dan berbagi pengetahuan serta pengalaman nyata yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

Direktur Politeknik APP Jakarta, A.R Arie Wicaksono, SKM, ST, MM dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini menjadi modal penting bagi mahasiswa untuk membekali diri dengan keterampilan praktis, pengetahuan, serta kepercayaan diri yang kuat dalam menghadapi dunia kerja.

“Dunia kerja saat ini semakin kompetitif dan dinamis, sehingga mahasiswa perlu dibekali berbagai keterampilan sejak awal. Salah satunya bisa didapatkan dalam kegiatan workshop ini,” ujarnya.

Ia berharap workshop tersebut dapat memberikan tambahan pengetahuan yang baru tentang cara menghadapi dunia kerja sehingga mahasiswa vokasi Politeknik APP Jakarta lebih siap terjun ke dunia kerja setelah lulus nanti.

Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, Dr. Rini Sudarmanti, turut memberikan dukungan terhadap kegiatan tersebut.

Rangkaian acara workshop terbagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi pemaparan materi, sesi diskusi, dan sesi simulasi praktik individu serta kelompok. Pada sesi pemaparan materi, para pembicara memberikan pembahasan dengan judul “Interview Hacks! Percaya Diri Saat Wawancara”, “Jangan Cuek Sama Penampilan!” dan “Waspada dan Jitu Pilih Pilah Loker”.

Para pembicara secara khusus menyoroti berbagai bentuk penipuan lowongan kerja, seperti permintaan uang dengan alasan biaya administrasi, wawancara di lokasi fiktif, hingga penyalahgunaan identitas perusahaan.

Sementara para peserta diajak untuk memahami ciri-ciri lowongan palsu dan strategi untuk menghindarinya. Ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang kini tidak hanya kompetitif, tetapi juga penuh risiko penipuan.

Selain membedah fenomena penipuan kerja, workshop ini juga membahas pentingnya soft skill komunikasi dan etika profesional yang menjadi bagian penting dalam menentukan proses rekrutmen.

Materi yang disampaikan mencakup seni berbicara dalam lingkungan kerja, cara menyusun CV dan portofolio yang menarik, serta pentingnya penampilan dan etika berbusana saat melamar pekerjaan.

Salah satu pembicara, Gita Mahyarani menjelaskan bahwa dalam wawancara kerja, keterampilan komunikasi, terutama public speaking sangat diperlukan karena pada dasarnya wawancara merupakan bentuk komunikasi interpersonal yang bersifat meyakinkan dan profesional, sehingga dibutuhkan kemampuan yang baik dalam menyampaikan sesuatu tentang diri sendiri dengan jelas dan efektif.

“Public Speaking merupakan suatu keterampilan dalam menyampaikan pesan secara lisan di hadapan khalayak untuk tujuan informatif, persuasif, maupun hiburan. Karena itu, penting bagi kita untuk bisa menguasai keterampilan ini sebagai bekal menghadapi dunia kerja,” tegas Gita.

Sementara itu, Asep Munzir sebagai pembicara menerangkan ketika melamarkan pekerjaan, penting bagi pelamar untuk memahami apa itu CV ATS Friendly.

Menurutnya, ini adalah salah satu jenis CV yang dirancang agar mudah terbaca oleh sistem yang bernama Applicant Tracking System (ATS), yaitu perangkat lunak yang berfungsi untuk menyaring lamaran kerja secara otomatis dan biasanya sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar.

“Dalam membuat CV yang ramah terhadap sistem ATS, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah format file yang digunakan sebaiknya dalam bentuk word atau pdf. Kedua format ini memang paling kompatibel dengan sistem ATS,” terangnya.

Acara tersebut juga bersifat interaktif dimana peserta juga diajak memahami dinamika lintas generasi yang kerap menjadi hambatan dalam dunia kerja. Generasi Z dan Alpha, meskipun dikenal melek teknologi dan cepat beradaptasi, seringkali disalah pahami oleh generasi sebelumnya.

Melalui workshop ini, dapat menjadi ruang bagi mahasiswa untuk membahas strategi membangun komunikasi efektif dan membentuk citra diri profesional.

Rayhan Yusuf Firdaus, mahasiswa dari Politeknik APP Jakarta yang menjadi peserta workshop menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan membantunya mempersiapkan diri untuk menghadapi program magang yang sebentar lagi akan dilakukan.

“Acaranya ini penting bagi kami, karena sangat mengedukasi dan membantu mahasiswa yang saat ini masih minim sekali mengetahui pembekalan persiapan diri untuk magang dan bekerja,” tambah Yusuf.

Peserta yang hadir berasal dari tiga jurusan di Politeknik APP Jakarta dari tiga program studi, yaitu Manajemen Pemasaran Elektronika, Manajemen Logistik Industri Elektronika, dan Perdagangan Internasional Wilayah ASEAN dan RRT.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari misi sosial mahasiswa Pascasarjana Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Paramadina dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, khususnya di bidang pengembangan sumber daya manusia.

Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang berguna untuk meningkatkan kepercayaan diri serta siap menghadapi tantangan dunia kerja dengan mental dan kompetensi yang lebih matang sehingga mampu bersaing secara sehat, aman, dan cermat di pasar kerja. (Amhar)