Pikiranmerdeka.com, Jakarta – Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional bertema “Wirausaha Tangguh UMKM Tumbuh, Indonesia Maju”, digelar di Gedung SMESCO Jakarta, Selasa 10 Juni 2025.
Peringatan yang dibuka Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mewakili Presiden Prabowo, menjadi momen strategis untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan melahirkan wirausahawan tangguh yang siap bersaing.
Peringatan Hari Kewirausahaan Nasional ini untuk pertama kalinya dilaksanakan. Peringatan ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Presiden RI Nomor 20 Tahun 2024 yang menetapkan 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional.
Penetapan ini menjadi pengakuan negara atas peran penting kewirausahaan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berdaya saing. Kegiatan ini sendiri diprakarsai oleh Kementerian UMKM bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Ditemui usai acara Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Bali Agung Bagus Pratiksa Linggih mengatakan Hari Kewirausahaan Nasional yang merupakan juga hari ulang tahun HIPMI kita berharap ada keseriusan dari pemerintah untuk mendorong ekonomi kreatif
“Karena Bali kaya dengan ekonomi kreatif disamping pariwisata. Tentu dengan ekonomi kreatif ini mencapai HAKI dan sebagainya,” imbuhnya.
Disinggung mengenai digitalisasi maupun AI, Bali sendiri bisa dibilang tuan rumah dari digital nomad. Sehingga program-program pemerintah yang berbasis digitalisasi maupun AI, Bali bisa menjadi tuan rumahnya, beber Agung.
Selain itu BPD HIPMI Bali dengan organisasi organisasi lainnya sudah mengadopsi digitalisasi dalam proses rekrutmen. Kami memanfaatkan Instagram ads dan sebagainya sehingga bisa mencakup UMKM UMKM di pelosok Bali tidak hanya dari teman ke teman, jelasnya.
Lanjut Agung, kami juga berkolaborasi dengan PHRI, Bali Tourism Board serta pemerintah daerah. Semua ketua bidang HIPMI Bali sudah beraudiensi dan bersinergi dengan semua kepala kepala dinas di Provinsi Bali.
“Untuk memajukan pariwisata dan sektor ekonomi lainnya. Pemerintah bisa mengkaji ulang efisiensi karena itu juga berdampak kepada ekonomi Bali. Harapan kami pemerintah mendukung dari segi perizinan maupun bantuan bantuan lainnya,” pungkas Agung.
Kami ingin menjadi bagian dari solusi dalam membangun UMKM yang mandiri secara operasional, inovatif dalam mengembangkan produk dan layanan, serta berkelanjutan melalui dukungan pembiayaan, pendampingan, dan digitalisasi agar mampu bersaing di pasar nasional maupun global, tutupnya. (Amhar)