Serangan Balasan AS dan Israel, Dunia Tegang Menanti Langkah Iran Selanjutnya

Jun 22, 2025

Ket gambar: FOTO ARSIP: Sebuah pesawat pembom siluman B-2 Spirit milik Angkatan Udara AS (tengah) dikawal oleh 4 jet tempur F-35 milik Korps Marinir AS, di New Jersey, Amerika Serikat, 4 Juli 2020. REUTERS/Mike Segar/ Lisensi konten ini di Reuters Connect.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa serangan udara yang dilancarkan AS telah “menghancurkan” sejumlah lokasi nuklir milik Iran. Dalam pernyataan singkatnya kepada media, Trump memperingatkan Teheran untuk memilih jalan damai, atau bersiap menghadapi serangan berikutnya.

“Iran sebaiknya memilih untuk berdamai. Jika tidak, mereka akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar,” ujar Trump.

Sementara itu, pihak Iran menanggapi dengan tegas, menyebut bahwa serangan tersebut akan membawa “konsekuensi abadi” bagi kawasan dan hubungan internasional. Pemerintah Iran belum merinci bentuk balasan yang akan diambil, namun menegaskan bahwa respons akan disesuaikan dengan tingkat ancaman yang diberikan.

Konflik antara Iran dan Israel kini telah memasuki minggu kedua. Laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa aksi saling serang melalui udara terus terjadi, dengan intensitas meningkat di beberapa titik perbatasan dan wilayah strategis.

Situasi ini juga memicu reaksi dari dalam negeri Amerika Serikat. Beberapa anggota Kongres dari Partai Demokrat maupun Republik mengkritik langkah Trump yang dinilai terlalu agresif dan berisiko memperluas konflik secara global. Mereka mendesak agar keputusan-keputusan militer dikonsultasikan lebih dulu dengan parlemen.

Di tengah meningkatnya ketegangan, Pentagon dijadwalkan menggelar konferensi pers pada pukul 08.00 pagi waktu AS bagian Timur (ET) atau pukul 12.00 siang GMT, 23 Juni 2025 waktu Indonesia. Publik dan media internasional menanti penjelasan resmi mengenai tujuan strategis AS dalam konflik ini dan kemungkinan langkah lanjutan.

Perkembangan ini menjadi perhatian dunia karena tidak hanya menyangkut hubungan bilateral AS-Iran, tetapi juga stabilitas di Timur Tengah dan keamanan global secara menyeluruh.

Sumber: AFP, Reuters, Pentagon
Editor: Agusto Sulistio